Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Aneurisma Aorta Abdominalis annisa-meidina 2023-11-29T09:52:54+07:00 2023-11-29T09:52:54+07:00
Aneurisma Aorta Abdominalis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Aneurisma Aorta Abdominalis

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi aneurisma aorta abdominalis belum diketahui secara pasti. Faktor genetika serta agen infeksi diduga merupakan penyebab berkembangnya penyakit ini. Beberapa studi melaporkan adanya asosiasi kausal kebiasaan merokok dengan perkembangan aneurisma aorta abdominalis.[1,4,12]

Etiologi

Meskipun penyebab aneurisma aorta abdominalis belum diketahui secara pasti, beberapa studi melaporkan kebiasaan merokok, faktor genetik dan ekspresi gen, agen infeksi, serta penyakit aterosklerosis berhubungan dengan timbulnya penyakit ini.[4,12]

Kebiasaan Merokok

Rokok diketahui menjadi kemungkinan etiologi pembentukan dan perkembangan aneurisma aorta abdominalis. Sebuah studi penelitian menemukan bahwa merokok memiliki asosiasi kausal yang langsung dan erat dengan terjadinya aneurisma aorta abdominalis. Studi tersebut juga melaporkan bahwa terjadi peningkatan insiden dan progresivitas aneurisma aorta abdominalis dengan jumlah tahun merokok.[4,9,12]

Faktor Genetik dan Ekspresi Gen

Faktor genetik telah terbukti berperan dalam terbentuknya aneurisma aorta abdominalis. Sebuah studi penelitian melaporkan bahwa hampir 30% kasus aneurisma aorta abdominalis berkorelasi dengan adanya keluarga kandung (first degree relatives) dengan riwayat aneurisma aorta abdominalis.[8–10]

Studi asosiasi genom-wide mengidentifikasi beberapa polimorfisme nukleotida tunggal yang berasosiasi dengan risiko terjadinya aneurisma aorta abdominalis. Sebuah tinjauan sistematis dari 15 penelitian mengidentifikasi miR-15a, miR-15b, miR-21, dan miR-15 sebagai mikro-RNA yang paling konsisten diekspresikan secara berbeda dalam aorta dan darah pasien dengan aneurisma aorta abdominalis.[9,13]

Analisis independen terhadap 5 penelitian lain (4.524 kasus dan 15.710 kontrol) juga menemukan bahwa pengkodean single-nucleotide polymorphisms (SNP) pada gen IL-6R (rs2228145) dikaitkan dengan insiden terjadinya aneurisma aorta abdominalis.[9–11]

Agen Infeksi

Agen infeksi seperti human immunodeficiency virus (HIV) dan infeksi sifilis diduga berperan dalam meningkatkan risiko insiden aneurisma aorta abdominalis.[9,12]

Aneurisma aorta abdominalis pada penderita yang terinfeksi HIV maupun sifilis berkembang hampir secara eksklusif pada pasien perokok, tetapi infeksi HIV tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko aneurisma aorta abdominalis terlepas dari status merokok, dengan peningkatan risiko 2 kali lipat.[9,12]

Penyakit Aterosklerosis  

Aneurisma aorta abdominalis lebih sering terjadi pada pasien dengan aterosklerosis, dengan prevalensi sekitar 10% pada pasien arteriosklerosis obliterans dan sekitar 5% pada pasien penyakit arteri koroner. Aneurisma aorta abdominalis juga lebih sering ditemukan pada pasien hipertensi dan lebih jarang ditemukan pada pasien diabetes.[9–12]

Faktor Risiko

Individu tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami aneurisma aorta abdominalis, antara lain:

  • Usia ≥ 60 tahun (prevalensi meningkat 2–4% setiap dekade setelahnya).
  • Pria (4–6 kali lebih sering daripada wanita)[1–3]

Berdasarkan data tinjauan sistematis dan studi kasus-kontrol sebelumnya, tabel 1 menunjukkan risiko relatif dari faktor risiko aneurisma aorta abdominalis.

Tabel 1. Faktor Risiko Aneurisma Aorta Abdominalis

Faktor Risiko Risiko Relatif 95% CIs
Jenis kelamin pria 5.99 4.26, 8.25

Current smoking (masih merokok hingga saat ini)

4.87 3.93, 6.02
Riwayat aneurisma aorta pada keluarga 3.80 3.66, 3.95
Riwayat penyakit arteri koroner 2.29 1.75, 3.01
Riwayat penyakit arteri perifer 2.50 2.12, 2.95
Mantan perokok 2.10 1.76, 2.50
Merokok 10 pack per tahun 1.78 1.54, 2.06
Hipertensi 1.66 1.49, 1.85
Tekanan darah diastolik lebih tinggi per 20 mmHg 1.28 1.12, 1.46
Tekanan darah sistolik lebih tinggi per 20 mmHg 1.14 1.06, 1.23
Diabetes melitus 0.58 0.51, 0.66

Odds ratios atau pun risiko relatif dan confidence interval (95% CIs) berdasarkan data tinjauan sistematis sebelumnya dan penyaringan populasi besar atau studi kasus-kontrol

Sumber: dr. Eva Naomi, Alomedika, 2023[8,9]

Faktor risiko aneurisma aorta abdominalis lainnya yaitu:

  • Riwayat merokok
  • Riwayat penyakit sebelumnya seperti aterosklerosis, arteri perifer, hipertensi, diabetes melitus, dan hiperkolesterolemia
  • Riwayat penyakit aneurisma aorta dan diseksi aorta pada pasien maupun pada keluarga
  • Terinfeksi virus HIV (human immunodeficiency virus) atau memiliki riwayat penyakit sifilis
  • Mengalami infeksi akut: brucellosis, salmonellosis, infeksi kronis: tuberkulosis, atau adanya riwayat trauma
  • Menderita penyakit jaringan ikat seperti sindrom Ehlers-Danlos, sindrom Marfan, Loeys-Dietz
  • Penderita obesitas[8,12,14]

Referensi

1. Haque K, Bhargava P. Abdominal Aortic Aneurysm. Am Fam Physician. 2022;106(2):165-172. Calgi P, McNeil J S. Abdominal Aortic Aneurysms (Etiology, Epidemiology, and Natural History). Anclin. 2022;40(4):657-669 DOI: https://doi.org/10.1016/j.anclin.2022.08.010
2. Calgi P, McNeil J S. Abdominal Aortic Aneurysms (Etiology, Epidemiology, and Natural History). Anclin. 2022;40(4):657-669 DOI:https://doi.org/10.1016/j.anclin.2022.08.010
3. Janczak D, Bakowski W, Bakowska K, et al. Early Complications in Patients Undergoing Elective Open Surgery for Infrarenal Aortic Aneurysms. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan. 2019;29 (11):1078-1082. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31659966/
4. Hauzer W, Gaus J, et al. Pathogenesis of abdominal aortic aneurysms from the vascular surgeon perspective– knowledge summary. Journal of Education, Health and Sport. 2023;13(2):62-67. DOI: http://dx.doi.org/10.12775/JEHS.2023.13.02.00
8. Laksono G AK, Tahele PL. A Systematic Overview of Abdominal Aortic Aneurysm (AAA). Journal of Widya Medika Junior. 2020;2(1):75-85. http://journal.wima.ac.id/index.php/JWMJ/article/view/2338
9. Golledge J, Thanigaiman S, et al. Pathogenesis and management of abdominal aortic aneurysm. European Heart Journal.2023;44:2682–2697 DOI: https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehad386
10. Langenskiold, et al. Abdominal aortic aneurysms: pathophysiology and clinical issues. Journal of Internal Medicine. 2020;288:376–378 DOI: 10.1111/joim.13060
11. Torres- Fonseca M, Galan M, et al. Pathophysiology of abdominal aortic aneurysm: biomarkers and novel therapeutic targets. Clín Investig Arterioscler. 2019;31:166-177 DOI: https://doi.org/10.1016/j.arteri.2018.10.002
12. Shaw P M, Loree J, Gibbons R C. Abdominal Aortic Aneurysm. StatPearls. 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470237/
13. Jing J, Chang M, Jiang S, et al. Clinical value of serum miR-1-3p as a potential circulating biomarker for abdominal aortic aneurysm. Annals of Medicine. 2023;55(2):1-9 DOI: https://doi.org/10.1080/07853890.2023.2260395
14. Hellawell HN, Mostafa Ahmed MHAM, et al. Abdominal aortic aneurysms part one: Epidemiology, presentation and preoperative considerations. Journal of Perioperative Practice. 2021;31(7&8):274–280 DOI: 10.1177/1750458920954014

Patofisiologi Aneurisma Aorta Ab...
Epidemiologi Aneurisma Aorta Abd...

Artikel Terkait

  • Skrining Abdominal Aorta Aneurysm di Pelayanan Kesehatan Primer
    Skrining Abdominal Aorta Aneurysm di Pelayanan Kesehatan Primer
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2024, 11:22
Benjolan keras di perut pasien anak disertai nyeri tekan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya memiliki pasien anak berumur 3 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari. Saat inspeksi tampak benjolan pada regio epigastrium dan saat saya...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.