Prognosis Aneurisma Aorta Abdominalis
Prognosis aneurisma aorta abdominalis (AAA) yang mengalami ruptur umumnya buruk, karena ruptur dapat menyebabkan komplikasi syok hemoragik yang berpotensi menimbulkan mortalitas >50% pasien sebelum mencapai instalasi gawat darurat. Sementara itu, ruptur aneurisma aorta abdominalis juga dapat menyebabkan terjadinya kematian mendadak (sudden death) pada 5% kasus.[12,15]
Komplikasi
Komplikasi aneurisma aorta abdominalis bersifat sangat kompleks, tidak hanya berasal dari progresivitas dilatasi maupun terjadinya ruptur pada AAA saja, tetapi komplikasi yang terjadi juga dapat berasal dari prosedur terapi operatif yang berlangsung pada pasien AAA.[12,19]
Komplikasi Aneurisma Aorta Abdominalis
Komplikasi aneurisma aorta abdominalis dapat berupa:
- Ruptur aneurisma hingga syok hemoragik
- Iskemia ekstremitas atau iskemia saluran cerna
Compartment syndrome pada abdomen
- Blue toe syndrome
- Disfungsi ginjal
- Kematian[8,12,19]
Komplikasi Terapi Operatif Aneurisma Aorta Abdominalis
Komplikasi penggunaan endograft meliputi cedera vaskular, fiksasi atau penyegelan graft yang tidak memadai ke dinding vaskuler dan pemisahan rangka stent, serta kerusakan materi graft.[19,26]
Komplikasi jangka panjang terapi dari perbaikan endovaskular dengan endovascular aneurysm repair (EVAR) adalah adanya migrasi dari graft, trombosis spontan, risiko ruptur, dan perlunya dilakukan intervensi ulang.[12,19]
Adapun risiko komplikasi yang terkait dengan terapi operatif open surgery adalah komplikasi pada jantung seperti infark miokard atau aritmia yang menjadi morbiditas paling umum, dengan insiden antara 2–6%.[12,19,26]
Komplikasi signifikan lainnya adalah gagal ginjal atau insufisiensi ginjal sementara akibat hipotensi perioperatif, embolisasi, cedera yang tidak disengaja pada ureter, nefropati akibat kontras sebelum operasi, atau penjepitan (clamp) aorta suprarenal.[19,26,29]
Prognosis
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis dari aneurisma aorta abdominalis, yaitu:
- Diameter aneurisma aorta abdominalis
- Jenis kelamin
- Usia pasien saat terdiagnosis
- Adanya penyakit komorbid[12,14,19]
Jika aneurisma aorta abdominalis mengalami ruptur, maka prognosisnya akan buruk. Lebih dari 50% pasien meninggal sebelum mencapai ruang gawat darurat untuk mendapat penatalaksanaan.[12,19]
Pasien ruptur aneurisma aorta abdominalis yang bertahan hidup memiliki angka morbiditas yang sangat tinggi. Prediktor mortalitas pada pasien AAA adalah adanya preoperative cardiac arrest, usia >80 tahun, jenis kelamin perempuan, dan kehilangan darah yang masif.[14,19]
Pasien AAA yang menjalani terapi operatif elektif memiliki prognosis yang baik hingga sangat baik. Namun, kesintasan hidup jangka panjang bergantung pada penyakit penyerta lainnya seperti penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah perifer. Diperkirakan 70% pasien akan bertahan hidup selama lima tahun setelah dilakukannya terapi operatif.[12,14,19]