Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Aneurisma Aorta general_alomedika 2023-11-29T11:17:30+07:00 2023-11-29T11:17:30+07:00
Aneurisma Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Aneurisma Aorta

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Diagnosis aneurisma aorta umumnya membutuhkan bantuan pencitraan karena kondisi ini sering kali bersifat asimtomatik. Sebagian besar kasus aneurisma aorta ditemukan secara tidak sengaja melalui USG, CT, atau MRI untuk keluhan yang tidak terkait.

Anamnesis

Sebagian besar kasus aneurisma aorta tidak menyebabkan gejala. Gejala muncul jika ada penekanan aneurisma terhadap organ sekitar. Pada aneurisma aorta abdominalis, pasien dapat mengeluhkan nyeri perut, nyeri pinggang, atau nyeri punggung. Gejala gastrointestinal (seperti mual dan muntah) maupun gejala saluran kemih dapat terjadi jika ada penekanan aneurisma terhadap organ sekitarnya.[1,2,5,6,9,10]

Pada aneurisma aorta thoracalis, pasien dapat mengeluhkan nyeri dada yang disertai dengan sesak akibat penekanan saluran napas. Selain itu, pasien mungkin mengalami suara serak akibat penekanan nervus laryngeus recurrens.[1,2,5,6,9,10]

Pada kondisi kegawatdaruratan di mana aneurisma aorta mengalami ruptur, nyeri dapat dirasakan sangat hebat, mendadak, dan menjalar. Pasien mungkin datang dengan penurunan kesadaran akibat syok. Pada setiap pasien yang dicurigai mengalami aneurisma, riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluarga, termasuk riwayat kematian mendadak pada keluarga, perlu digali dalam anamnesis.[1,2,5,6,9,10]

Pemeriksaan Fisik

Pada aneurisma aorta abdominalis yang disertai gejala, denyut aneurisma bisa teraba saat palpasi abdomen. Bentuk aneurisma juga bisa teraba di abdomen atas, sehingga ukuran aneurisma bisa diperkirakan. Palpasi abdomen pada pasien aneurisma aorta tidak terbukti meningkatkan risiko ruptur. Namun, aneurisma hanya bisa teraba pada <50% kasus.[1,2,5,6,9,10]

Pada aneurisma aorta thoracalis, pemeriksaan fisik utama adalah auskultasi. Meskipun sebagian besar kasus aneurisma aorta thoracalis tidak menyebabkan murmur, murmur diastolik dapat terdengar pada pasien dengan regurgitasi aorta.[1,2,5,6,9-11]

Pemeriksaan fisik terhadap tanda sindrom Marfan seperti pertumbuhan berlebih tulang panjang, dolichostenomelia, telapak kaki datar, maupun arachnodactyly juga sebaiknya dilakukan. Kondisi genetik tertentu seperti sindrom Marfan meningkatkan risiko kejadian aneurisma aorta.[1,2,5,6,9-11]

Pada kondisi kegawatdaruratan akibat ruptur aneurisma, pasien mungkin menunjukkan tanda-tanda syok akibat hilangnya darah ke rongga thorax atau abdomen, contohnya hipotensi dan takikardi.[1,2,5,6,9,10]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding aneurisma aorta abdominalis dan thoracalis berbeda karena letak aneurisma yang berbeda.

Diagnosis Banding Aneurisma Aorta Abdominalis

Diagnosis banding aneurisma aorta abdominalis adalah iskemi mesenterika akut, ulkus peptikum, divertikulitis akut, pyelonephritis akut, infark miokard akut, dan kolik renal.

Iskemi Mesenterika Akut:

Kondisi ini disebabkan oleh penurunan aliran darah mendadak di pembuluh darah mesenterika. Iskemi mesenterika akut bisa dibedakan dari aneurisma aorta abdominalis dengan palpasi abdomen untuk melihat ada tidaknya denyut atau dengan pencitraan radiologi.[2,6,12-17]

Ulkus Peptikum:

Ulkus dapat terbentuk pada saluran gastrointestinal akibat penggunaan obat tertentu, infeksi H. pylori, dan perubahan sekresi asam lambung. Ulkus peptikum menyebabkan gejala berupa nyeri tekan epigastrik, rasa begah, hematemesis, dan melena. Diagnosis dapat ditegakkan dengan endoskopi.[2,6,12-17]

Divertikulitis Akut:

Divertikulitis akut dapat dibedakan dari aneurisma aorta abdominalis dengan adanya gejala gastrointestinal berupa diare atau konstipasi, yang bisa disertai gejala peritoneal.  Pencitraan radiologi juga dapat membantu diagnosis.[2,6,12-17]

Pyelonephritis Akut:

Kondisi ini adalah peradangan pada ginjal akibat infeksi bakteri. Pyelonephritis akut bisa dibedakan dari aneurisma aorta abdominalis dengan adanya gejala demam, nyeri pinggang, mual atau muntah, dan nyeri ketok sudut kostovertebral. Pencitraan juga bisa membantu membedakan kedua penyakit ini.[2,6,12-17]

Infark Miokard Akut:

Infark miokard akut dapat dibedakan dari aneurisma aorta abdominalis dengan adanya nyeri tipikal, perubahan gelombang elektrokardiografi (EKG) yang menandakan infark, serta pemeriksaan biomarker jantung.[2,6,12-17]

Kolik Renal:

Kolik renal adalah nyeri hebat yang hilang timbul akibat adanya batu pada ginjal atau saluran kemih. Kolik renal dapat dibedakan dari aneurisma aorta abdominalis dengan adanya nyeri pinggang mendadak yang menjalar lateral ke abdomen atau selangkang. Pemeriksaan fisik dapat menemukan nyeri ketok sudut kostovertebral, sementara pencitraan radiologi dapat menemukan batu.[2,6,12-17]

Diagnosis Banding Aneurisma Aorta Thoracalis

Diagnosis banding aneurisma aorta thoracalis dapat berupa perikarditis akut, infark miokard  akut, endokarditis, dan emboli paru akut.

Perikarditis Akut:

Perikarditis akut dapat dibedakan dari aneurisma aorta thoracalis dengan adanya gambaran nyeri pleuritik, auskultasi pericardial friction rub, perubahan gelombang EKG berupa depresi segmen PR dan elevasi ST luas, serta pencitraan radiologi.[16,18-20]

Infark Miokard Akut:

Infark miokard akut dapat dibedakan dari aneurisma aorta thoracalis dengan adanya nyeri tipikal, perubahan gelombang EKG yang menandakan infark, serta pemeriksaan biomarker jantung.[16,18-20]

Endokarditis:

Endokarditis dapat dibedakan dari aneurisma aorta dengan adanya tanda infeksi seperti demam dan pemeriksaan darah yang menggambarkan infeksi.[16,18-20]

Emboli Paru Akut:

Emboli paru akut dibedakan dari aneurisma aorta thoracalis dengan adanya perubahan gelombang EKG berupa pola S1Q3T3 dan strain ventrikel kanan. Selain itu, analisis gas darah dan pencitraan radiologi dapat membantu diagnosis.[16,18-20]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah pencitraan. Pemeriksaan laboratorium hanya digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding dan menilai pasien sebelum atau sesudah operasi.

Pencitraan

Pencitraan radiologi akan memberikan visualisasi yang jelas pada kasus aneurisma aorta. Visualisasi ini perlu diikuti dengan pengukuran diameter aorta. Pencitraan juga berperan penting dalam evaluasi manajemen yang perlu dilakukan setiap 6–12 bulan. Bila pasien stabil, evaluasi dapat dilakukan setiap 24 bulan.[1,2,4-6,21]

Pada kasus aneurisma aorta abdominalis, pemeriksaan dapat dilakukan dengan USG abdomen seperti biasa. Sementara itu, pada kasus aneurisma thoracalis, pemeriksaan echocardiography dapat dilakukan.[1,2,4-6,21]

Teknik echocardiography dibedakan menjadi transthoracic echocardiography (TTE) dan transesophageal echocardiography (TEE). TTE dapat memberi visualisasi pembuluh cabang arkus aorta dan aorta descendens proksimal, sedangkan TEE dapat memberi visualisasi aorta thoracalis secara utuh.[1,2,4-6,21]

Computed tomography (CT) dengan kontras dan magnetic resonance imaging (MRI) mampu memberi gambaran yang akurat mengenai derajat aneurisma, ukuran, lokasi, dan hubungan aneurisma dengan organ sekitarnya. MRI memiliki keunggulan berupa terhindarnya pasien dari radiasi ionizing dan kontras. Hal ini menguntungkan karena pada penyakit aorta, dosis radiasi ionizing episodik dan kumulatif direkomendasikan untuk diberikan serendah mungkin tanpa mengganggu kualitas gambar.[1,2,4-6,21]

Berdasarkan luasnya, aneurisma aorta dapat dibedakan menjadi 5 extent:

  • Extent I: distal dari arteri subklavia sinistra hingga proksimal dari trunkus coeliacus atau kontralateral dari arteri mesenterika superior hingga proksimal dari arteri renalis

  • Extent II: distal dari arteri subklavia sinistra, mencakup aorta abdominal infrarenal, hingga bifurcatio aorta

  • Extent III: distal dari T6 hingga proksimal dari bifurcatio aorta

  • Extent IV: distal dari T12 hingga proksimal dari bifurcatio aorta

  • Extent V: distal dari T6 hingga proksimal dari arteri renalis[1,2,4-6,21]

Pemeriksaan Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang secara spesifik digunakan untuk diagnosis aneurisma aorta. Namun, pemeriksaan laboratorium dapat menunjang manajemen. Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi. Panel metabolik, termasuk fungsi ginjal dan fungsi hati, perlu diperiksa untuk menilai risiko operasi dan rencana manajemen post-operatif.[1,2,4-6,21]

Selain itu, perencanaan tindakan operatif perlu diikuti dengan pemeriksaan crossmatch darah dan pemeriksaan faktor pembekuan, seperti prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT).[1,2,4-6,21]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

1. Faiza Z, Sharman T. Thoracic Aorta Aneurysm. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554567/
2. Shaw PM, Loree J, Gibbons RC. Abdominal Aortic Aneurysm. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470237/
4. Writing Committee Members, Isselbacher EM, Preventza O, et al. 2022 ACC/AHA Guideline for the diagnosis and management of aortic disease: a report of the American Heart Association/American College of Cardiology Joint Committee on Clinical Practice Guidelines. Journal of the American College of Cardiology. 2022 Dec 13;80(24):e223-393.
5. Tseng E. Thoracic Aortic Aneurysm. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/424904-overview
6. Rahimi SA. Abdominal Aortic Aneurysm. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1979501-overview
9. Anagnostakos J, Lal BK. Abdominal aortic aneurysms. Progress in Cardiovascular Diseases. 2021 Mar 1;65:34-43.
10. Clift PF, Cervi E. A review of thoracic aortic aneurysm disease. Echo Research & Practice. 2020 Mar;7(1):R1-0.
11. Salik I, Rawla P. Marfan Syndrome. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537339/
12. Monita MM, Gonzalez L. Acute Mesenteric Ischemia. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431068/
13. Malik TF, Gnanapandithan K, Singh K. Peptic Ulcer Disease. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534792/
14. Linzay CD, Pandit S. Acute Diverticulitis. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459316/
15. Belyayeva M, Jeong JM. Acute Pyelonephritis. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519537/
16. Mechanic OJ, Gavin M, Grossman SA. Acute Myocardial Infarction. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459269/
17. Patti L, Leslie SW. Acute Renal Colic. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431091/
18. Lazarou E, Tsioufis P, Vlachopoulos C, Tsioufis C, Lazaros G. Acute pericarditis: update. Current Cardiology Reports. 2022 Aug;24(8):905-13.
19. Gupta A, Mendez MD. Endocarditis. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499844/
20. Vyas V, Goyal A. Acute Pulmonary Embolism. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560551/
21. Erwin III JP, ACC Solution Set Oversight Committee, Cibotti-Sun M, Elma M. 2022 Aortic Disease Guideline-at-a-Glance. Journal of the American College of Cardiology. 2022 Dec 13;80(24):2348-52.

Epidemiologi Aneurisma Aorta
Penatalaksanaan Aneurisma Aorta

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Aneurisma Aorta – Telaah Jurnal Alomedika
    Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Aneurisma Aorta – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 3 menit yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.