Prognosis Aneurisma Aorta
Prognosis aneurisma aorta yang mengalami ruptur umumnya buruk karena ruptur bisa menyebabkan komplikasi syok hemoragik dan compartment syndrome pada abdomen. Kematian dapat terjadi pada >50% pasien yang mengalami ruptur aneurisma aorta. Pasien yang menjalani operasi juga dapat mengalami komplikasi terkait operasi.
Komplikasi
Komplikasi aneurisma aorta abdominalis dapat berupa:
- Ruptur aneurisma
- Syok hemoragik
- Iskemia ekstremitas
Compartment syndrome pada abdomen
- Infark miokard
- Pneumonia
- Iskemia saluran cerna
- Blue toe syndrome
- Disfungsi ginjal
- Kematian[1,2,5,6]
Sementara itu, komplikasi aneurisma aorta thoracalis dapat berupa:
- Ruptur aneurisma
- Syok hemoragik
- Disfungsi paru
- Disfungsi miokard
- Kematian[1,2,5,6]
Prognosis
Ada perburukan prognosis pada pasien yang mengalami ruptur aneurisma. Kematian mengancam >50% pasien yang mengalami ruptur aneurisma. Risiko ruptur ini semakin meningkat seiring waktu dan perkembangan aneurisma, di mana risiko ruptur menjadi 34% bila aneurisma aorta mencapai diameter 6 cm.[1,2,5,6,9,10]
Pada pasien yang menjalani tindakan pembedahan aneurisma aorta thoracalis, angka 5-year survival diperkirakan mencapai 85%. Pada aneurisma aorta abdominalis, angka ini berada pada 70%. Survival jangka panjang dipengaruhi oleh berbagai komorbiditas, seperti penyakit paru obstruktif kronis, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah perifer.[1,2,5,6,9,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra