Edukasi dan Promosi Kesehatan Aterosklerosis
Edukasi aterosklerosis utamanya adalah menerapkan gaya hidup sehat seperti menjalankan diet gizi seimbang, rutin menjalankan aktivitas fisik, dan berhenti merokok. Pada pasien dengan faktor risiko seperti dislipidemia, diabetes, atau hipertensi perlu dianjurkan untuk menjalani terapi dengan patuh baik berupa terapi farmakologis maupun nonfarmakologis untuk mencegah terbentuknya aterosklerosis dan menghindari komplikasi maupun komorbiditas.
Edukasi Pasien
Edukasi mengenai modifikasi gaya hidup merupakan salah satu unsur utama dalam penanganan aterosklerosis. Berikut ini merupakan edukasi yang dapat diberikan pada pasien aterosklerosis:
- Berhenti merokok
- Diet tinggi buah, sayur, dan biji-bijian
- Membatasi makan-makanan berlemak dengan target lemak tersaturasi <10% dari total asupan
- Membatasi konsumsi alkohol
- Aktivitas fisik, seperti berenang dan bersepeda, selama 30-60 menit setiap hari
- Menjaga berat badan
- Kurangi stress[1,7]
Pada pasien dengan komorbid penyakit metabolik lainnya seperti dislipidemia, diabetes mellitus perlu diedukasi untuk menjalankan terapi secara patuh dan rutin melakukan kunjungan berkala dengan spesialis yang merawatnya. Pasien yang memiliki faktor risiko hipertensi diusahakan dapat mencapai target tekanan darah di bawah 130/80 mmHg.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Secara umum, upaya pengendalian penyakit aterosklerosis sama dengan pengendalian penyakit kardiovaskular lainnya. Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya aterosklerosis, yaitu:
- Menjalankan gaya hidup sehat yang meliputi pola diet gizi seimbang dan rutin berolahraga
- Meminimalisir konsumsi makanan yang mengandung lemak trans, daging olahan, pemanis buatan dan karbohidrat olahan. Pada pasien overweight dan obesitas dapat disarankan untuk menjalani diet rendah kalori dengan pantauan dari ahli gizi
- Melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu yang terdiri dari aktivitas sedang–berat atau minimal 75 menit per minggu untuk aktivitas berat
- Setiap orang dewasa perlu dilakukan skrining riwayat kebiasaan merokok. Pada pasien yang memiliki kebiasaan merokok perlu diasistensi untuk dapat berhenti merokok
Selain langkah pencegahan di atas, orang dewasa yang berusia 40 hingga 75 tahun dan sedang menjalani skrining kardiovaskular dianjurkan untuk menjalani estimasi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular aterosklerotik dalam 10 tahun ke depan. Ada atau tidak adanya faktor penambah risiko tambahan dapat membantu memandu keputusan tentang intervensi pencegahan pada individu tertentu, seperti halnya pemeriksaan kalsium arteri koroner.[3,25]
Edukasi pasien dan upaya pencegahan aterosklerosis juga dapat berbeda tergantung lokasi arteri yang terdampak seperti peripheral artery disease dan aneurisma aorta.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri