Etiologi Aterosklerosis
Etiologi aterosklerosis umumnya berupa kerusakan endotel dan stress oksidatif akibat tingginya kadar low density lipoprotein (LDL). Beberapa faktor yang meningkatkan risiko aterosklerosis adalah komorbid penyakit metabolik seperti dislipidemia, usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular, serta gaya hidup sedentari.
Etiologi
Etiologi pasti aterosklerosis belum diketahui secara pasti dan merupakan suatu proses kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Namun, terdapat dua etiologi yang dipercaya menjadi dasar terjadinya aterosklerosis, yaitu kerusakan endotel dan stress oksidatif akibat tingginya kadar low density lipoprotein (LDL).[3,4]
Ateroskelrosis memiliki beberapa bentuk tergantung arteri mana yang terdampak oleh plak yang terbentuk. Berbagai bentuk aterosklerosis meliputi coronary artery disease, penyakit arteri karotid, peripheral artery disease, penyakit arteri renal and aneurisma aorta.
Faktor Risiko
Aterosklerosis merupakan penyakit multifaktorial. Berikut ini hal-hal yang meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis:
- Penyakit metabolik: dislipidemia, diabetes melitus, resistensi insulin, overweight atau obesitas
- Usia: laki-laki lebih dari 45 tahun dan wanita lebih dari 55 tahun
- Jenis kelamin laki-laki
- Kardiovaskular: riwayat keluarga penyakit jantung, hipertensi
- Gaya hidup: merokok, gaya hidup sedentari, stres, konsumsi alkohol
- Diet: tinggi kolesterol, lemak, sodium, gula, dan lemak trans
- Peningkatan fibrinogen
- Peningkatan C-reactive protein (CRP)
- Peningkatan trigliserida
- Sleep apnea[1,4,8]
Etiologi dan faktor risiko aterosklerosis yang terjadi pada arteri perifer maupun aorta dibahas pada artikel terpisah.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri