Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Atrial Fibrilasi general_alomedika 2023-02-17T10:46:43+07:00 2023-02-17T10:46:43+07:00
Atrial Fibrilasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atrial Fibrilasi

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Patofisiologi atrial fibrilasi diduga melibatkan adanya proses remodeling struktural, elektrikal, dan kontraktilitas. Remodelling struktural merupakan mekanisme yang dianggap paling utama berperan dalam terjadinya atrial fibrilasi.[1,4]

Remodelling Struktural

Remodelling struktural ditandai dengan adanya perubahan miosit atrium pada interstisium, perubahan pada komposisi matriks ekstraseluler, serta deposisi jaringan fibrotik. Berbagai jenis penyakit jantung struktural dapat memicu remodelling progresif, baik di ventrikel maupun di atrium.

Adanya abnormalitas struktural jantung dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam jantung sehingga terjadi dilatasi atrium. Dilatasi ini secara perlahan menyebabkan terjadinya fibrosis. Proses remodelling ini ditandai dengan adanya proliferasi dan diferensiasi fibroblas menjadi miofibroblas, sehingga meningkatkan deposisi jaringan ikat dan fibrosis di atrium. Proses remodelling atrium menyebabkan gangguan elektrik antara serabut otot dan serabut konduksi di atrium. Hal ini dapat memicu dan mempercepat terjadinya atrial fibrilasi karena sirkuit re-entry akan mudah terjadi.

Penyakit katup jantung, hipertensi, dan gagal jantung dapat memicu remodelling atrium. Selain itu, adanya kondisi inflamasi kronik juga dapat menyebabkan fibrosis atrium, seperti pada penyakit sarkoidosis.[1,4]

Gangguan Elektrofisiologi

Awitan takiaritmia membutuhkan adanya pemicu (trigger) dan substrat. Mekanisme elektrofisiologis atrial fibrilasi dapat dibedakan menjadi mekanisme fokal (karena pemicu) dan mekanisme re-entry mikro (karena substrat).[4,5]

Mekanisme Fokal

Adanya lepasan aktivitas elektrik fokal ektopik dapat menyebabkan atrial fibrilasi. Biasanya mekanisme dengan pemicu berasal dari daerah-daerah tertentu, yaitu di vena pulmonal (72%) dan tempat lain, seperti vena kava superior, dinding posterior atrium kiri, atau sinus koronarius. Mekanisme seluler dari aktivitas fokal ini melibatkan mekanisme triggered activity dan re-entry. Vena pulmonal memiliki periode refrakter yang pendek sehingga memiliki potensi kuat untuk menyebabkan takiaritmia atrium.[1,5]

Mekanisme Re-Entry Mikro

Re-entry membutuhkan adanya sifat jaringan yang mendukung, yaitu substrat yang rentan. Substrat re-entry dapat timbul karena gangguan elektrik ataupun perubahan struktur. Beberapa kondisi jantung dapat menyebabkan perubahan substrat struktural untuk terjadinya re-entry, biasanya pada pembesaran dan fibrosis atrial. Sebuah hipotesis menyatakan bahwa atrial fibrilasi terjadi oleh banyaknya wavelet yang tersebar secara acak dan saling bertabrakan satu sama lain. Diperlukan setidaknya 4-6 wavelet mandiri untuk memicu terjadinya atrial fibrilasi.[1-5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. Nesheiwat Z, Goyal A, Jagtap M. Atrial Fibrillation. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526072/
2. Jansen HJ, Bohne LJ, Gillis AM, Rose RA. Atrial remodeling and atrial fibrillation in acquired forms of cardiovascular disease. Heart Rhythm O2. 2020;1(2):147-59.
3. Vyas V, Lambiase P. Obesity and Atrial Fibrillation: Epidemiology, Pathophysiology and Novel Therapeutic Opportunities. Arrhythm Electrophysiol Rev. 2019;8(1):28-36.
4. Rosenthal L, Rottman JN. Atrial fibrillation. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/151066-overview
5. Staerk L, Sherer JA, Ko D, Benjamin EJ, Helm RH. Atrial Fibrillation: Epidemiology, Pathophysiology, and Clinical Outcomes. Circ Res. 2017 Apr 28;120(9):1501-1517.

Pendahuluan Atrial Fibrilasi
Etiologi Atrial Fibrilasi

Artikel Terkait

  • Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
    Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
  • Perbandingan Efektivitas Dan Keamanan Jangka Panjang Antara Dabigatran, Rivaroxaban, Apixaban, dan Edoxaban Pada Pasien Atrial Fibrilasi: Studi Kohort Nasional – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Efektivitas Dan Keamanan Jangka Panjang Antara Dabigatran, Rivaroxaban, Apixaban, dan Edoxaban Pada Pasien Atrial Fibrilasi: Studi Kohort Nasional – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pedoman Penanganan Atrial Fibrilasi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Atrial Fibrilasi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Januari 2024, 15:22
Interpretasi hasil EKG
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Dok, ini pasien 37 thn dtg dengan tidak sadarkan diri, pasien riwayat sakit jantung, baru keluar RS 5hari lalu. TD tidak terukur, nadi 125x/m lemah, SpO2 :...
dr. Gabriela
Dibalas 28 Juni 2023, 13:30
Hubungan Pemberian Kalium dan Magnesium Intravena dengan Konversi Atrial Fibrilasi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Hipokalemia dan hipomagnesemia dapat menyebabkan gangguan ritme jantung, terutama atrial fibrilasi. Oleh karena itu, dipikirkan bahwa koreksi...
dr. Andi Marsali
Dibalas 08 November 2022, 13:46
Diagnosis awal pada pasien atrial fibrilasi - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr. Andi Marsali
1 Balasan
selamat siang dr. Badai Bhatara, Sp.JP, mohon izin bertanya untuk kondisi atrial fibrillation, bagaimana saran untuk diagnosis awal pada pasien? apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.