Prognosis Atrial Fibrilasi
Prognosis atrial fibrilasi tidak begitu baik, terutama pada pasien usia lanjut. Komplikasi stroke akibat atrial fibrilasi lebih banyak terjadi pada lansia dan berkaitan dengan disabilitas yang lebih berat.[1-4]
Komplikasi
Komplikasi paling umum yang terjadi akibat atrial fibrilasi adalah peningkatan risiko stroke dan transient ischemic attack (TIA). Stroke yang disebabkan oleh atrial fibrilasi dihubungkan dengan peningkatan risiko disabilitas jangka panjang atau kematian. Risiko komplikasi stroke pada pasien atrial fibrilasi sebesar 20% pada usia 50-59 tahun dan meningkat seiring usia.
Atrial fibrilasi juga dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang berupa gangguan kognitif dan dementia vaskular. Pasien atrial fibrilasi yang mengalami stroke memiliki peningkatan risiko 2,5 kali mengalami dementia.
Gagal jantung juga merupakan salah satu komplikasi sekaligus faktor risiko dari atrial fibrilasi. Atrial fibrilasi dapat mengakibatkan gagal jantung melalui aktivasi neurohormonal dan proinflamatori, yang menyebabkan terjadinya inflamasi dan fibrosis miokard. Atrial fibrilasi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infark miokard sebanyak 2 kali lipat walaupun mekanismenya masih belum diketahui dengan pasti.[1-4]
Prognosis
Pasien yang mengalami stroke akibat atrial fibrilasi memiliki prognosis ad functionam yang kurang baik. Pasien lansia dengan atrial fibrilasi yang mengalami stroke lebih cenderung mengalami disabilitas berat dan lebih berisiko mengalami kematian.
Disfungsi kognitif dan dementia vaskular juga dilaporkan terjadi pada 10-15% pasien dengan atrial fibrilasi. Atrial fibrilasi juga berhubungan dengan peningkatan mortalitas. Angka mortalitas global setelah terjadinya atrial fibrilasi sebesar 10,8% dalam waktu 30 hari, 24,7% dalam waktu 1 tahun, dan 42% dalam waktu 3 tahun.[5,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha