Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipertensi general_alomedika 2024-09-26T13:06:45+07:00 2024-09-26T13:06:45+07:00
Hipertensi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Hipertensi

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah arteri yang persisten, dimana tekanan sistolik (SBP) di atas 130 mmHg atau tekanan darah diastolik (DBP) di atas 80 mmHg. Diagnosis hipertensi ditegakkan bila peningkatan tekanan darah didapatkan pada pemeriksaan berulang (setidaknya 2 kali) di praktik klinis. Lebih lanjut, hipertensi dapat dibagi menjadi hipertensi derajat 1 dan derajat 2.[1,2]

Sebagian besar kasus hipertensi yang ditemukan di praktik merupakan hipertensi esensial, yaitu hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui atau idiopatik. Berbagai mekanisme diduga menjadi dasar patofisiologi hipertensi, termasuk keterlibatan ginjal, vaskular, dan sistem saraf pusat. Selain itu, regulasi sodium maupun sistem hormonal renin-angiotensin-aldosteron juga diduga berperan dalam pengaturan tekanan darah.[1,3-5]

blood pressure measurement

Seperti telah disebutkan di atas, diagnosis hipertensi dapat ditegakkan jika terjadi peningkatan tekanan darah dari ambang normalnya. Pada dewasa, tekanan darah dianggap tinggi bila SBP di atas 130 mmHg atau DBP di atas 80 mmHg. Diagnosis sebaiknya dibuat dengan pengukuran berulang, sekitar 2-3 kunjungan dengan interval 1-4 minggu. Diagnosis hipertensi dapat dibuat pada satu kunjungan, jika tekanan darah 180/110 mmHg atau lebih dan ada bukti penyakit kardiovaskular (CVD) seperti sindrom koroner akut. Apabila memungkinkan, diagnosis hipertensi sebaiknya dikonfirmasi dengan pengukuran out of office, misalnya dengan teknik pengukuran tekanan darah ambulatori.

Penatalaksanaan hipertensi dilakukan dengan modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi. Tujuan penatalaksanaan adalah menurunkan tekanan darah, mencegah perkembangan penyakit kardiovaskuler, menurunkan mortalitas, serta menjaga kualitas hidup pasien. Modifikasi gaya hidup melibatkan modifikasi diet, peningkatan aktivitas fisik, penurunan berat badan pada pasien obesitas atau overweight, serta berhenti merokok.

Pemilihan obat antihipertensi bergantung pada komorbiditas yang dimiliki, tolerabilitas, dan juga mempertimbangkan preferensi pasien. Secara umum, antihipertensi lini pertama adalah calcium channel blocker (CCB) seperti amlodipine, ACE inhibitor seperti captopril, angiotensin receptor blocker (ARB) seperti valsartan, dan diuretik seperti hydrochlorothiazide. Studi terkini juga menunjukkan bahwa kombinasi tiga antihipertensi dosis rendah mungkin lebih efektif daripada terapi standar.[1,2,6-8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah

Referensi

1. Iqbal AM, Jamal SF. Essential Hypertension. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539859/?report=reader
2. Unger T, Borghi C, Charchar F, et al. 2020 International Society of Hypertension global hypertension practice guidelines. Hypertension. 2020 Jun;75(6):1334-57.
3. Oparil S, Acelajado MC, Bakris GL, et al. Hypertension. Nat Rev Dis Primers. 2018;4:18014.
4. Harrison DG, Coffman TM, Wilcox CS. Pathophysiology of hypertension: the mosaic theory and beyond. Circulation Research. 2021 Apr 2;128(7):847-63.
5. Saxena T, Ali AO, Saxena M. Pathophysiology of essential hypertension: an update. Expert review of cardiovascular therapy. 2018 Dec 2;16(12):879-87.
6. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA guideline for the prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adults: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. Journal of the American College of Cardiology. 2018 May 15;71(19):e127-248.
7. Williams B, Mancia G, Spiering W, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension: The Task Force for the management of arterial hypertension of the European Society of Cardiology (ESC) and the European Society of Hypertension (ESH). European heart journal. 2018 Sep 1;39(33):3021-104.
8. Lukito AA, Harmeiwaty E, Hustrini NM. Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019. Jakarta: Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. 2019:7-8.

Patofisiologi Hipertensi

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.