Prognosis Hipertensi
Prognosis hipertensi bergantung pada seberapa baik kontrol terhadap tekanan darah. Hipertensi memerlukan manajemen jangka panjang. Hipertensi yang tidak tekontrol akan menyebabkan komplikasi berupa kerusakan target organ, sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Komplikasi
Hipertensi dapat menyebabkan perubahan struktural atau fungsional dari pembuluh darah arteri serta organ yang disuplai pembuluh darah tersebut. Hal ini disebut dengan hypertension-mediated organ damage (HMOD). Organ yang sering terlibat antara lain otak, jantung, ginjal, arteri sentral dan perifer, serta mata.
Komplikasi pada Otak
Transient ischemic attack (TIA) dan stroke merupakan komplikasi pada otak yang paling sering ditemui akibat peningkatan tekanan darah. Perubahan subklinis awal dapat dideteksi dengan MRI kepala, dimana dapat tampak lesi white matter, mikroinfark, perdarahan mikro, dan atrofi otak.
Komplikasi pada Jantung
Hipertensi meningkatkan risiko gagal jantung kongestif, aritmia, dan penyakit jantung iskemik. Pemeriksaan EKG 12 lead sebaiknya dilakukan berkala pada pasien dengan hipertensi.
Komplikasi Ginjal
Hipertensi meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal, termasuk penyakit ginjal kronik. Pemeriksaan berkala laju filtrasi glomerulus dan kadar kreatinin serum sebaiknya dilakukan untuk memantau fungsi ginjal pada pasien hipertensi.
Komplikasi Arteri Sentral dan Perifer
Hipertensi juga meningkatkan risiko aterosklerosis, termasuk pada pembuluh besar seperti arteri karotis, serta gangguan pada arteri perifer. Pemantauan arteri dapat dilakukan:
- Arteri karotis melalui USG karotis untuk mendeteksi beban plak aterosklerotik atau stenosis dan ketebalan media intima
- Penilaian aorta dengan carotid-femoral pulse wave velocity (PWV) untuk mendeteksi kekakuan arteri besar
- Arteri ekstremitas bawah dengan penilaian ankle brachial index (ABI)
Komplikasi pada Mata
Hipertensi dapat menyebabkan retinopati. Evaluasi dengan funduskopi dapat dilakukan pada pasien hipertensi yang mengalami keluhan pada mata.[1,3,9-11]
Prognosis
Prognosis hipertensi bisa baik bila tekanan darah terkontrol dengan kepatuhan pengobatan yang baik. Namun, pada hipertensi resisten dan kepatuhan pengobatan yang kurang, peningkatan tekanan darah sistolik sebanyak 20 mmHg dan diastolik sebanyak 10 mmHg dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardio-serebrovaskuler.
Kerusakan end-organ yang paling sulit dicegah terkait hipertensi adalah penyakit ginjal kronik hingga gangguan fungsi ginjal berat yang memerlukan dialisis.[1,3,9-11]
Komplikasi dan prognosis hipertensi dalam kehamilan dibahas dalam artikel terpisah.
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah