Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Koarktasio Aorta general_alomedika 2023-02-01T09:26:38+07:00 2023-02-01T09:26:38+07:00
Koarktasio Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Koarktasio Aorta

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Koarktasio aorta adalah penyempitan aorta yang menyebabkan obstruksi aliran darah pada arcus aorta. Kondisi ini merupakan suatu kelainan kongenital yang menyumbang 5-8% dari seluruh kelainan jantung bawaan. Sebagian besar koarktasio aorta berada pada daerah juxtaductal (lokasi yang berlawanan dari muara ostium ductus arteriosus). Penyebab koarktasio aorta masih belum jelas. Meskipun demikian, beberapa studi genetik menyarankan penyebab multifaktorial pada kondisi koarktasio aorta kongenital.[1-3]

Presentasi klinis bergantung pada tingkat keparahan. Untuk kasus ringan gejala sering kali ditemukan pada masa dewasa. Ekokardiografi transtorakal merupakan pemeriksaan standar untuk menegakkan diagnosis koarktasio aorta. Pemeriksaan CT scan dan MRI juga dapat berperan dalam peningkatan diagnosis koarktasio aorta.[4,5]

shutterstock_1703065621-min

Penatalaksanaan awal koarktasio aorta pada bayi simptomatis dapat dilakukan dengan pemberian prostaglandin E1 untuk mempertahankan atau membuka kembali ductus arteriosus. Selain itu, upaya resusitasi harus dilakukan pada kondisi syok kardiogenik termasuk dengan pemberian obat inotropik (dobutamin dan dopamin), dukungan ventilator, dan resusitasi cairan.[3]

Tindakan pembedahan urgensi dan intervensi transkateter mungkin diperlukan jika ductus arteriosus telah ditutup. Pada anak-anak dengan gejala maka pemberian diuretik diperlukan terutama bila terdapat gejala gagal jantung. Sementara pada pasien dewasa penatalaksanaan awal dapat berupa pemberian diuretik pada gejala gagal jantung dan pengobatan hipertensi. Bila pasien koarktasio aorta disertai dengan hipertensi maka tindakan pembedahan atau penatalaksanaan dengan intervensi transkateter harus segera direncanakan.[5,6]

 

Referensi

1. Sadeghpour A, Alizadehasl A, Mahdavi M. Coarctation of the Aorta. In: Sadeghpour A, Kyavar M, Alizadehasl A, editor. Compr. Approach to Adult Congenit. Hear. Dis., London: Springer London; 2014, hal. 289–97. doi:10.1007/978-1-4471-6383-1_38.
2. Dearani JA, Mavroudis C. Coarctation of the Aorta in Adulthood. In: Mavroudis C, Dearani JA, editor. Atlas Adult Congenit. Hear. Surg., Cham: Springer International Publishing; 2020, hal. 59–77. doi:10.1007/978-3-030-14163-9_4.
3. Torok RD, Campbell MJ, Fleming GA, Hill KD. Coarctation of the Aorta. In: Dieter RS, Dieter Jr. RA, Dieter III RA, editor. Dis. Aorta, Cham: Springer International Publishing; 2019, hal. 111–25. doi:10.1007/978-3-030-11322-3_8.
4. Joshi G, Skinner G, Shebani SO. Presentation of coarctation of the aorta in the neonates and the infant with short and long term implications. Paediatr Child Health (Oxford) 2017;27:83–9.
5. Nguyen L, Cook SC. Coarctation of the aorta: strategies for improving outcomes. Cardiol Clin 2015;33:521–30.
6. Bentham JR, Thomson JDR. Current state of interventional cardiology in congenital heart disease. Arch Dis Child 2015;100:787–92. doi:10.1136/archdischild-2014-306052.

Patofisiologi Koarktasio Aorta

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.