Penatalaksanaan Koarktasio Aorta
Penatalaksanaan koarktasio aorta dapat dibedakan menjadi penatalaksanaan pada bayi atau anak dan penatalaksanaan pada pasien dewasa. Selain itu, penatalaksanaan juga dapat dibedakan menjadi penatalaksanaan awal dengan pemberian medikamentosa dan intervensi untuk mengoreksi kondisi koarktasio aorta.[17,18]
Rujukan
Semua pasien dengan koarktasio aorta dan gradien yang dapat dideteksi harus dirujuk ke ahli jantung.[14]
Medikamentosa
Penatalaksanaan medikamentosa awal pada bayi dan anak untuk kondisi koarktasio aorta antara lain:
- Pemberian diuretik untuk kondisi gagal jantung
- Dukungan inotropik untuk bayi yang membutuhkan resusitasi
- Anak-anak yang mengalami hipertensi harus segera menjalani tindakan koreksi obstruksi aorta daripada pemberian medikamentosa
- Pemberian prostaglandin E intravena bermanfaat untuk mempertahankan paten ductus arteriosus[17,18]
Penatalaksanaan medikamentosa awal pada pasien koarktasio aorta dewasa adalah:
- Pemberian diuretik untuk gagal jantung
- Pemberian antihipertensi pada orang dewasa dengan obat lini pertama meliputi penyekat beta, penghambat enzim pengkonversi angiotensin (ACE-I), atau penyekat reseptor angiotensin (ARB)
- Pemberian penyekat beta sebelum operasi dapat mencegah atau menumpulkan hipertensi rebound pasca operasi pada orang dewasa yang menjalani koreksi bedah untuk koarktasio aorta[17,18]
Pembedahan
Tindakan pembedahan untuk koarktasio aorta pada bayi dapat dilakukan bila kondisi bayi stabil. Perbaikan koarktasio aorta pada neonatus biasanya ditangani dengan pembedahan (extended end-to-end anastomosis). Pembedahan juga dapat mengatasi lesi atau kelainan genetik terkait lainnya pada waktu yang bersamaan.
Angioplasti balon neonatal paliatif jarang dilakukan pada pasien dengan disfungsi jantung substansial. Pada anak yang lebih besar, angioplasti balon pada koarktasio aorta dapat menjadi pengobatan yang baik. Stenting (termasuk penempatan stent tertutup) mungkin sesuai jika stent yang ditanamkan dapat kembangkan hingga ke ukuran dewasa.[17,18]
Pembedahan untuk mengoreksi koarktasio merupakan tantangan besar pada pasien berusia di atas 15 tahun karena aneurisma interkostal yang besar dan perubahan ateromatosa pada aorta. Koreksi bedah bahkan pada masa kanak-kanak sering kali hanya bersifat paliatif, dan pasien-pasien ini memerlukan pengawasan terus-menerus, khususnya dengan adanya lesi jantung yang terkait atau hipertensi sistemik pra operasi. [13]
Hipertensi dapat bertahan pada sekitar sepertiga pasien yang dioperasi setelah usia 14 tahun. Penentu utama kelangsungan hidup jangka panjang setelah perbaikan koarktasio aorta adalah adanya lesi terkait dan usia saat operasi.[13]