Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Ventricular Tachycardia yogi 2025-02-10T13:49:30+07:00 2025-02-10T13:49:30+07:00
Ventricular Tachycardia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Ventricular Tachycardia

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Penatalaksanaan takikardia ventrikular atau ventricular tachycardia (VT) terdiri dari pendekatan multidisiplin, seperti kardioversi tersinkronisasi, pemberian obat antiaritmia, sedasi, hingga tata laksana invasif, seperti ablasi kateter dan implantable cardioverter defibrillator (ICD).[12,13]

Prioritas utama dalam penatalaksanaan VT adalah menilai status hemodinamik dan melakukan EKG 12 lead, kecuali pasien sudah tidak sadarkan diri. Tingkat kesadaran merupakan indikator yang penting dalam menilai ketidakstabilan hemodinamik. Pada pasien tidak sadar, tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan prinsip resusitasi jantung paru.

Kardioversi Tersinkronisasi

Pasien VT monomorfik dengan hemodinamik tidak stabil memerlukan kardioversi tersinkronisasi segera, dengan dosis 100‒200 Joule pada syok bifasik.

Sementara pada VT polimorfik, diberikan defibrilasi dengan dosis 360 Joule pada dengan syok monofasik, atau 120‒200 Joule pada syok bifasik.[2,7]

Medikamentosa

Obat untuk kasus VT adalah antiaritmia untuk penanganan akut, dan juga untuk pencegahan rekurensi jangka panjang. Obat sedasi perlu dipertimbangkan pada pasien untuk meminimalisir nyeri terkait pemberian kardioversi.[2,12]

VT Akut dan Stabil

Antiaritmia lini pertama pada VT akut dan stabil adalah procainamide perinfus, dengan dosis Inisial 10‒17 mg/kgBB dan kecepatan 20‒50 mg/menit. Kemudian, dilanjutkan dengan dosis rumatan 1‒4 mg/menit.

Selain itu, pasien dapat diberikan amiodarone, kecuali terdapat hipertiroid atau pemanjangan QT. Amiodarone diberikan intravena dengan dosis 150 mg dalam setiap 3‒5 menit hingga 2,2 gram dalam periode 24 jam, atau perinfus 1 mg/menit selama 6 jam dan dilanjutkan 0,5 mg/menit selama 18 jam.[2,12]

VT Tidak Stabil atau Tanpa Nadi

Pada VT tidak stabil atau tanpa nadi, dapat diberikan epinefrin 1 mg secara intravena setiap 3‒5 menit, atau amiodarone bolus dengan dosis 300 mg yang dapat diulang setelah 3‒5 menit dengan dosis 150 mg.

Selain itu, dapat diberikan lidocaine 1‒1,5 mg/kgBB  bolus yang dapat diulang setiap 5‒10 menit, dengan dosis maksimal 3 mg/kgBB.[2]

Sedasi

Sedasi perlu dipertimbangkan pada pasien untuk meminimalisir nyeri terkait pemberian kardioversi atau implantable cardioverter defibrillator (ICD), serta untuk mengurangi lonjakan simpatik akibat terapi ICD berulang.

Golongan benzodiazepin seperti midazolam dapat diberikan intravena dengan dosis 2,5‒10 mg, sebagai tambahan analgesik kerja singkat. Midazolam merupakan pilihan pertama untuk menekan hiperaktivitas simpatik dan memberikan efek analgesik tanpa efek inotropik negatif. Sementara, propofol harus diberikan secara hati-hati karena memiliki efek inotropik negatif dan syok kardiogenik.[12]

Ablasi Kateter (Catheter Ablation)

Beberapa dekade terakhir, ablasi kateter telah berkembang cepat sebagai tata laksana VT. Radiofrekuensi catheter ablation (CA) memberikan aliran listrik 300‒750 kHz pada jaringan yang kontak dengan kateter. Terapi ini memiliki keberhasilan hingga 80‒90% dalam tata laksana VT akut, serta efektif pada perbaikan jangka panjang dan angka harapan hidup pasien VT.[1,2]

Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

Pemasangan ICD direkomendasikan sebagai pencegahan primer pada kematian jantung mendadak, dengan kelas NYHA II–III, LVEF ≤ 35%, angka ekspektasi hidup >1 tahun. Pemasangan ICD termasuk pada pasien 40 hari pasca infark miokard atau 3 bulan pasca revaskularisasi.

Kekurangan ICD adalah biaya yang mahal, komplikasi terkait pemasangan, dan tingginya number-to-treat yang diperlukan untuk mencegah kematian jantung mendadak. Oleh karena itu, penggunaan ICD dapat dipertimbangkan sebagai pencegahan VT sekunder akibat penyebab yang reversibel.[4,8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gold Tampubolon

Referensi

1. Guandalini GS, Liang JJ, Marchlinski FE. Ventricular Tachycardia Ablation: Past, Present, and Future Perspectives. JACC Clin. Electrophysiol. 2019;5:1363–83.
2. Al-Khatib SM, Stevenson WG, Ackerman MJ, Bryant WJ, Callans DJ, Curtis AB, et al. 2017 AHA/ACC/HRS guideline for management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: Executive summary: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. Heart Rhythm 2018;15:e190–252.
4. Alvarez CK, Cronin E, Baker WL, Kluger J. Heart failure as a substrate and trigger for ventricular tachycardia. J. Interv. Card. Electrophysiol. 2019;56:229–47.
7. Foth C, Gangwani MK, Alvey H. Ventricular Tachycardia [Internet]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 [cited 2022 Nov 16]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532954/
8. Zeppenfeld K, Tfelt-Hansen J, de Riva M, Winkel BG, Behr ER, Blom NA, et al. 2022 ESC Guidelines for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: Developed by the task force for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death of the European Society of Cardiology (ESC) Endorsed by the Association for European Paediatric and Congenital Cardiology (AEPC). Eur. Heart J. 2022;43:3997–4126.
12. Muser D, Santangeli P, Liang JJ. Management of ventricular tachycardia storm in patients with structural heart disease. World J. Cardiol. 2017;9:521–30.
13. Spartalis M, Spartalis E, Tzatzaki E, Tsilimigras DI, Moris D, Kontogiannis C, et al. Novel approaches for the treatment of ventricular tachycardia. World J. Cardiol. 2018;10:52–9.

Diagnosis Ventricular Tachycardia
Prognosis Ventricular Tachycardia

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Asam Lemak Omega-3 dalam Pencegahan Penyakit Kardiovaskular – Telaah Jurnal
    Asam Lemak Omega-3 dalam Pencegahan Penyakit Kardiovaskular – Telaah Jurnal
  • Red Flag Palpitasi
    Red Flag Palpitasi
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
  • Cara Mengevaluasi Palpitasi di Yankes Primer
    Cara Mengevaluasi Palpitasi di Yankes Primer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Rizky Adithra Farhan
Dibuat 17 Juli 2024, 09:28
Incomplete RBBB tanpa keluhan perlukah dirujuk
Oleh: dr. Rizky Adithra Farhan
0 Balasan
Pasien saya pria 60 thn, kondisi EKG Incomplete RBB, Sebelumnya rutin MCU incl. EKG, selama ini normal hsl EKG nya..belum ada keluhan di dada/...
dr. Gabriela
Dibalas 28 Maret 2024, 07:20
Membedakan Premature Ventricular Complexes (PVCs) Jinak dan Ganas – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Premature ventricular complexes (PVC) merupakan jenis aritmia yang sering ditemukan pada praktik klinis. Presentasi klinis PVC bervariasi, mulai...
Anonymous
Dibalas 10 Oktober 2023, 16:01
Tata laksana palpitasi setelah mengonsumsi alkohol
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dokter dan rekan rekan, izin bertanya pada pasien dengan riwayat konsumsi alkohol yang mengalami gejala palpitasi, Tremor dan rasa tidak tenang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.