Epidemiologi Frozen Shoulder
Data epidemiologi menunjukkan bahwa frozen shoulder atau adhesive capsulitis merupakan keluhan nyeri bahu yang umum, dengan prevalensi seumur hidup diperkirakan 2-5% dari populasi umum. Kelompok usia yang paling banyak terpengaruh adalah 40-60 tahun
Global
Studi epidemiologi di Amerika Serikat melaporkan bahwa sekitar 4% dari total keluhan bahu merupakan.frozen shoulder. Dua pertiga di antaranya dialami oleh wanita dan rata-rata berusia di atas 59 tahun. 41% di antaranya mengalami hiperlipidemia dan 28% mengalami diabetes mellitus.[13]
Studi lain di Belanda menunjukkan insiden frozen shoulder sekitar 5%. Usia terbanyak berkisar 40-60 tahun, paling dominan adalah frozen shoulder sekunder akibat trauma. Pada pasien diabetes dan hipertiroid, kejadian frozen shoulder meningkat 10-38%.[14,23]
Di Taiwan, dilaporkan bahwa kejadian frozen shoulder pada wanita lebih tinggi dari pria. Kelompok usia yang paling banyak mengalami adalah rentang usia 60-69 tahun. Etiologi yang paling banyak ditemukan adalah diabetes, yaitu sebesar 11,2%.[15]
Indonesia
Laporan kejadian frozen shoulder di Indonesia masih sedikit. Menurut sebuah studi deskriptif di Pemalang, menunjukkan bahwa frozen shoulder yang dialami oleh pekerja tenun di PT Java ATBM berkisar pada nilai visual analog scale (VAS) 5 dan 8. Nyeri derajat sedang dialami oleh 80% responden dan derajat berat dialami oleh 20% responden.[16]
Mortalitas
Frozen shoulder bukanlah suatu penyakit mematikan. Meski demikian, frozen shoulder dapat menyebabkan hendaya bermakna yang menurunkan kualitas hidup seseorang. Frozen shoulder dapat membatasi lingkup gerak sendi dan fungsi bahu.[1]