Etiologi Heat Stroke
Etiologi heat stroke secara umum dapat diklasifikasikan menjadi classical heatstroke jika disebabkan oleh paparan panas secara pasif dari panas lingkungan yang ekstrem, serta exertional heatstroke sebagai akibat kelelahan saat latihan fisik yang berat. Faktor risiko heat stroke di antaranya kelompok umur lansia, bayi, dan anak-anak.[1,4]
Etiologi
Penyebab heat stroke dapat melibatkan peningkatan produksi panas, penurunan pengeluaran panas, penurunan kemampuan untuk beradaptasi dengan iklim, dan penurunan respons perilaku.[8,9]
Peningkatan Produksi Panas
Peningkatan produksi panas dapat menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh, yang dapat diakibatkan oleh infeksi, sepsis, ensefalitis, thyroid storm, atau karena pengaruh obat-obatan, seperti beta blocker, calcium channel blocker, diuretik, laksatif, atau antidepresan.
Selain itu, peningkatan produksi panas juga dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas muskular, yaitu pada aktivitas fisik yang berlebih, seperti pada anggota militer yang melakukan latihan fisik pada cuaca panas. Keadaan lain yang dapat menyebabkan produksi panas, antara lain kejang, tetanus, keracunan striknin, obat simpatomimetik, dan penghentian obat.[8]
Penurunan Pengeluaran Panas
Penurunan kehilangan panas dapat disebabkan oleh penurunan keringat, seperti pada penyakit dermatologi, luka bakar, dan penggunaan obat-obat tertentu. Selain itu, penurunan respons sistem saraf pusat, seperti pada lansia, bayi, balita, serta yang diakibatkan penggunaan alkohol, barbiturat, dan sedatif lainnya, juga dapat menyebabkan penurunan pengeluaran panas.
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi pengendalian kardiovaskular, yang berkaitan dengan pengeluaran panas. Faktor eksogen yang dapat berperan adalah suhu lingkungan dan kelembaban yang tinggi.[8]
Penurunan Kemampuan Adaptasi terhadap Iklim
Beberapa kelompok populasi memiliki kemampuan adaptasi fisiologis yang kurang baik, seperti orang lanjut usia, bayi, dan balita, terutama pada daerah perkotaan. Selain itu, individu dengan obesitas dan diabetes mellitus juga dapat menurunkan kemampuan adaptasi terhadap iklim.[9]
Penurunan Respons Perilaku
Penurunan respons perilaku misalnya pada pasien tirah baring yang lama atau pasien dengan penyakit kronis, yang tidak dapat mengontrol lingkungan dan asupan air mereka.[1-3]
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko heat stroke adalah:
- Iklim yang panas
- Kelompok umur lansia, bayi, dan anak-anak
- Penyalahgunaan obat dan zat, seperti amfetamin dan kokain, lysergic acid diethylamide (LSD), dan alkohol
- Faktor fungsional, seperti pola hidup sedentari, obesitas, dan pakaian yang terlalu tebal (penurunan efisiensi berkeringat)
- Medikamentosa, seperti beta blocker, calcium channel blocker, diuretik, laksatif, obat antikolinergik, agonis tiroid, dan antidepresan
- Komorbid, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit paru, dan multiple sclerosis
- Lainnya, yaitu Infeksi virus atau bakteri, dehidrasi, kekurangan tidur, disfungsi kelenjar keringat[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini