Etiologi Ruptur Hepar
Etiologi yang paling sering untuk ruptur hepar adalah trauma tumpul maupun penetrasi abdomen. Secara umum, etiologi ruptur hepar dibagi menjadi dua, yaitu etiologi sekunder dan etiologi ruptur spontan. Etiologi ruptur spontan merupakan etiologi yang berasal dari hepar itu sendiri atau gangguan dalam tubuh lainnya. Sementara etiologi sekunder adalah penyebab dari luar tubuh, seperti cedera atau jatuh.[1,4,6]
Etiologi Ruptur Spontan
Ruptur hepar spontan pada pasien anak dapat disebabkan oleh hemangioma, adenoma, sarkoma, hepatoblastoma, atau hepatocellular carcinoma. Pada kehamilan, ruptur hepar bisa disebabkan oleh preeklampsia, eklampsia, dan sindrom HELLP (haemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count). Selain itu, ruptur hepar juga bisa disebabkan oleh keganasan dan penyakit jaringan ikat.[1]
Tabel 1. Etiologi Ruptur Hepar Spontan
Populasi | Penyebab | Kondisi Terkait |
Pediatri | Hemangioma | 50% pasien memiliki hemangioma pada lokasi lain (kulit, paru, laringotrakea) |
Adenoma | ||
Sarkoma/ Tumor Rhabdoid | Ditemukan pada usia 5–10 tahun | |
Hepatoblastoma | Sepertiga kasus dengan kanker hati biasanya pada usia <5 tahun | |
Hepatocellular carcinoma | ||
Terkait Kehamilan | Adenoma | |
Karsinoma hepatoselular | ||
Sindrom HELLP | Hemolisis, peningkatan transaminase, trombositopenia. Lebih sering pada trimester 3 atau minggu pertama nifas | |
Acute fatty liver | Ditemukan pada trimester 3 dengan demam atau jaundice | |
Keganasan | Hepatocellular carcinoma | Terkait dengan sirosis hepatis |
Angiosarkoma | ||
Hemangioendotelioma | ||
Metastasis | ||
Tumor | Adenoma | 4% adenoma > 8 cm diameter berubah menjadi keganasan |
Nodular regenerative hyperplasia | ||
Cystadenoma | ||
Angiomyelolipoma | ||
Vascular | Peliosis hepatis | |
Penyakit jaringan ikat | Amyloidosis | |
Poliarteritis nodosa | Infark hepar dan sirosis mungkin dapat ditemukan | |
Lupus eritematosus sistemik | Nekrosis hepar dengan nekrosis fibrinoid dari cabang arteri hepatika |
Etiologi Sekunder
Trauma tumpul dan penetrasi abdomen merupakan penyebab tersering dari ruptur hepar. Penyebab trauma tersebut antara lain:
- Trauma tumpul, seringkali terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh, pukulan dengan atau tanpa senjata
- Trauma penetrasi, seperti pada luka tembak, luka tusuk, kecelakan kerja[4,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko ruptur hepar yang paling besar adalah trauma tumpul atau trauma penetrasi pada abdomen. Risiko ruptur hepar akan meningkat bila mengalami trauma tersebut, terutama bila trauma mengenai sisi kanan abdomen.[6]
Pada ruptur hepar spontan, ukuran massa desak pada hepar menjadi faktor risiko utama. Semakin besar massa desak, akan semakin besar risiko mengalami ruptur hepar.[8]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli