Prognosis Ruptur Hepar
Prognosis pada ruptur hepar lebih buruk pada kelompok lansia usia 65 tahun ke atas, gagal ginjal, sirosis hepatis, serta cedera yang disertai cedera pada area abdomen lainnya dan cedera kepala dan/atau leher. Komplikasi yang sering ditemukan adalah kebocoran empedu dan nekrosis hepar.[22]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah:
- Peritoneal inflammatory syndrome
- Perdarahan hebat hingga syok hemoragik
- Hipertensi intraabdominal akibat abdominal compartment syndrome
- Hemobilia
- Hepatic parenchymal necrosis
- Fistula arterioporta, fistula vena arterio hepatik dan fistula antara ductus cysticus dan vena hepatika[3,13]
Pada pasien yang menjalani tindakan operasi hepar primer, komplikasi yang dapat terjadi antara lain kebocoran empedu, gagal hati, pembentukan abses, dan komplikasi paru.[18]
Prognosis
Pada ruptur hepar spontan, mortalitas dilaporkan rendah pada kasus dengan etiologi tumor jinak. Sementara itu, pada pasien dengan hepatocellular carcinoma, tingkat mortalitas dilaporkan sebesar 40% dalam waktu 12 bulan setelah pengobatan dan 20% pada satu minggu awal setelah ruptur hepar terjadi.[19]
Sebanyak 75% pasien ruptur hepar akibat sindrom HELLP (haemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count) mengalami gagal hati atau nekrosis hepatik ketika datang ke rumah sakit.[2]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli