Edukasi dan Promosi Kesehatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sangatlah penting untuk diberikan karena kondisi ini bersifat kronis dan membutuhkan terapi berkelanjutan. Edukasi dapat diberikan kepada pasien, orang tua, anggota keluarga, guru, serta pasangan dan anak-anak apabila pasien telah dewasa.[1]
Edukasi Pasien dan Orang Terdekat Pasien
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan kondisi kronis sehingga langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun pendekatan perawatan bersama orang tua dan pasien. Diperlukan pemahaman bersama tentang tujuan dan preferensi pengobatan, serta informasi akurat mengenai etiologi yang mendasari.
Edukasi mengenai ADHD dapat membantu pasien dan keluarga memahami tentang apa yang terjadi pada pasien, termasuk etiologi dan faktor risiko. Edukasi mengenai efek samping obat perlu dilakukan karena obat yang digunakan pada ADHD dapat menyebabkan perubahan tekanan darah, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, dan ketergantungan.
Dokter mungkin akan memberikan beberapa tugas atau latihan di rumah sebagai bagian terapi, sehingga kerjasama orang tua dan guru sangat penting untuk mendukung terapi pasien. Dokter perlu berdiskusi dan selalu mengingatkan kembali mengenai tujuan dari terapi yaitu mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup, serta performa sosial dan akademik atau pekerjaan pasien.[1,2,4,15,16]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang lebih komprehensif, perlu dilakukan skrining pada keluarga untuk melihat apakah ada anggota keluarga lain yang mengalami gejala ADHD.[1,15,16]