Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Collodion Baby Syndrome monika-natalia 2023-03-06T14:11:20+07:00 2023-03-06T14:11:20+07:00
Collodion Baby Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Collodion Baby Syndrome

Oleh :
dr. Ashfahani Imanadhia
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa collodion baby syndrome merupakan kelainan genetik langka dengan angka kejadian 1 dari 50.000-100.000 kelahiran hidup.[2]

Global

Collodion baby syndrome merupakan kondisi sangat langka yang diturunkan secara autosomal resesif. Angka kejadian collodion baby syndrome adalah 1 dari 50.000-100.000 kelahiran hidup.

Membran collodion umumnya terlepas dalam 2-4 minggu berikutnya setelah lahir dan menunjukkan kelainan kulit yang mendasarinya. Selanjutnya, sekitar 75% kasus bayi collodion berkembang menjadi iktiosis kongenital autosomal resesif (autosomal recessive congenital ichthyosis/ ACRI), baik iktiosis lamelar ataupun congenital ichthyosiform erythroderma. 10% adalah self-healing collodion baby, dan 15% termasuk kelainan keratinisasi lainnya.[1,2,5]

Indonesia

Belum ada data angka kejadian collodion baby syndrome di Indonesia.[6]

Mortalitas

Collodion baby syndrome merupakan kelainan langka dengan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi, terutama pada periode neonatal. Kejadian mortalitas utamanya berhubungan dengan dehidrasi, septikemia, ketidakseimbangan elektrolit, hipotermia, gagal ginjal, serta timbulnya semacam ikatan konstriksi pada ekstremitas yang menimbulkan edema dan oklusi vaskuler.

Adanya membran collodion dapat membatasi pernapasan yang menyebabkan gangguan pernapasan dan desaturasi oksigen. Selain itu, dapat pula terjadi obstruksi hidung yang membuat pasien sulit bernapas. Membran collodion juga bisa mengakibatkan kesulitan menelan dan keterbatasan gerak sendi.[4]

Referensi

1. Choudhary R, Sachdeva G, Katoch G, Kumar R. Collodion baby-congenital ichthyosis: clinical review. Int J Contemp Pediatr. 2019;6(6):2746.
2. Zdraveska N, Kostovski A, Sofijanova A, Jancevska S, Damevska K. Collodion phenotype remains a challenge for neonatologists: A rare case of self‐healing collodion baby. Clin Case Reports. 2022;10(7):1–5.
4. Kaur S, Kaur G, Rawat HCL, Sethi A. Collodion baby: A case report. Int J Contemp Pediatr. 2018;5(5):2017–9.
5. Choudhary R, Sachdeva G, Katoch G, Kumar R. Collodion baby-congenital ichthyosis : clinical review. 2019;6(6):2746–9.

Etiologi Collodion Baby Syndrome
Diagnosis Collodion Baby Syndrome
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Juni 2020, 19:44
Anak usia 3 tahun dengan ruam hilang timbul pada punggung
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alodokter, mau tanya.Anak sy punggung kaya gt.umur jalan 3th.Udah sembuh jadi lagi jadi lagi.Sy baru obatin baby cream sama vaseline petrolium saja.Habis...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.