Edukasi dan Promosi Kesehatan Kejang Demam
Edukasi dan promosi kesehatan pada keluarga pasien kejang demam bertujuan untuk meyakinkan keluarga bahwa kejang demam bukanlah kondisi berbahaya. Selain itu, keluarga perlu diajarkan untuk memberikan tata laksana awal anak kejang.
Edukasi Pasien
Orang tua anak yang mengalami kejang demam perlu diberikan edukasi berkaitan dengan diagnosa, tata laksana, dan prognosis kejang demam. Melalui edukasi yang baik, orang tua perlu diyakinkan bahwa kejang demam bukanlah kondisi yang berbahaya. Selain itu, kejang demam memiliki prognosis yang baik dengan komplikasi yang jarang ditemukan.[4,11]
Kejang demam mungkin dapat berulang, sehingga orang tua perlu mengetahui tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi kejang. Jika anak mendapat terapi rumatan, penting untuk dijelaskan indikasi dan risiko dari pemberian obat antikonvulsi.[4,11]
Upaya Pengendalian Penyakit
Kejang demam merupakan kondisi yang berkaitan dengan faktor predisposisi genetik, sehingga pencegahan kejang demam pertama sulit untuk dilakukan. Antikonvulsan intermiten dan rumatan diberikan untuk mencegah kejang demam berulang pada pasien dengan indikasi. Tindakan yang dapat dilakukan oleh orang tua dan tenaga kesehatan pada anak dengan demam adalah dengan melakukan evaluasi dan tata laksana yang tepat.
Pencegahan Kejang Demam Berulang
Terjadinya kejang demam berulang dikaitkan dengan faktor risiko kejang demam. Semakin banyak faktor risikonya, semakin tinggi kemungkinan terjadi kejang demam berulang. Faktor risiko tersebut adalah:
- Riwayat keluarga dengan kejang demam (derajat pertama, termasuk orangtua dan saudara kandung)
- Durasi yang terjadi antara demam dan kejang kurang dari 1 jam
- Usia <18 bulan
- Temperatur yang rendah yang membangkitkan bangkitan kejang[1,3,13]
Anak dengan faktor risiko di atas dapat diberikan antikonvulsan rumatan atau intermiten.[1]
Sementara itu, pemberian antipiretik tidak dapat menurunkan rekurensi kejang pada periode demam yang sama, tetapi tetap direkomendasikan untuk diberikan untuk memberi kenyamanan pada anak. Terdapat panduan dari American Association of Pediatricians berkaitan dengan demam pada bayi usia 8‒60 hari yang tampak sehat. Secara umum, evaluasi demam dilakukan dengan pemeriksaan urinalisis, kultur darah, penanda peradangan, dan pungsi lumbal. Jika terdapat kecurigaan ke arah infeksi bakteri, antibiotik dapat diberikan.[19,23]
Penulisan pertama oleh: dr. Nathania Sutisna