Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kejang Demam kirti 2022-09-14T09:52:19+07:00 2022-09-14T09:52:19+07:00
Kejang Demam
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kejang Demam

Oleh :
dr. Ferdinand Sukher
Share To Social Media:

Epidemiologi kejang demam di dunia diperkirakan terjadi pada 2‒5% anak dengan insidensi puncak pada usia 12‒18 bulan. Kejang demam diketahui lebih banyak terjadi pada saat musim dingin. Di Indonesia, prevalensi kejang demam belum diketahui secara pasti.[14]

Global

Kejang demam dilaporkan terjadi pada 2‒5% anak usia 6 bulan ‒ 5 tahun pada negara maju. Paling banyak terjadi adalah kejang demam sederhana, yaitu sebesar 70‒75% kasus. Angka kejadian kejang demam tercatat lebih tinggi pada beberapa daerah, contohnya Jepang.[14]

Kejang demam diketahui lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan, dengan perbandingan 1,6:1.[14]

Indonesia

Hingga saat ini belum terdapat data lengkap mengenai kejadian kejang demam di Indonesia. Berdasarkan pusat data dan informasi (Pusdatin) tahun 2019, tercatat 7,3% kematian balita disebabkan akibat demam.[22]

Mortalitas

Kejang demam tidak menyebabkan kematian pada anak. Pada pasien tanpa kelainan neurologis, kejang demam umumnya memiliki prognosis baik, terutama pasien dengan kejang demam sederhana. Sementara itu, kejang demam kompleks berisiko komplikasi epilepsi, yang memiliki risiko kematian akibat luka trauma.[2,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Nathania Sutisna

Referensi

2. Dreier JW, Li J, Sun Y, et al. Evaluation of Long-term Risk of Epilepsy, Psychiatric Disorders, and Mortality among Children with Recurrent Febrile Seizures: A National Cohort Study in Denmark. JAMA Pediatr 2019; 173: 1164–1170.
9. Pavone P, Pappalardo XG, Parano E, et al. Fever-Associated Seizures or Epilepsy: An Overview of Old and Recent Literature Acquisitions. Front Pediatr 2022; 10: 1–10.
14. Leung AKC, Hon KL, Leung TNH. Febrile seizures: An overview. Drugs Context 2018; 7: 1–12.
22. Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Katalog dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. ISBN 978-602-416-977-0

Etiologi Kejang Demam
Diagnosis Kejang Demam

Artikel Terkait

  • Profilaksis Kejang Demam pada Anak
    Profilaksis Kejang Demam pada Anak
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Anak Demam Tidak Harus Selalu Dirawat
    Anak Demam Tidak Harus Selalu Dirawat
  • Demam Tidak Selalu Harus Diberikan Antipiretik
    Demam Tidak Selalu Harus Diberikan Antipiretik
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Oktober 2024, 09:18
Pemberian diazepam rectal pada anak apa perlu diulang
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Hai sejawat.. Jika kita sudah memberikan diazeapam rectal pada pasien anak yg kejang, 1 menit setelahnya si anak langsung bab, apakah perlu pemberian...
Anonymous
Dibalas 23 Agustus 2023, 15:28
Mengganjal mulut saat anak kejang
Oleh: Anonymous
1 Balasan
siang dok, izin berdiskusi, kemarin saya sempat melihat foto pasien anak yang mengalami kejang di faskes, lalu di foto nampak mulut anak diberikan...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2023, 08:43
Terapi untuk anak kejang demam tanpa rawat inap
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, mohon berdiskusi....apakah anak dg kejang demam harus di rawat inap? Kadang org tua tdk tahu beda kejang dan menggigil....adakah pedoman terapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.