Etiologi Kejang Demam
Etiologi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang memicu eksitasi sel saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Terdapat faktor predisposisi genetik yang dicurigai berperan dalam terjadinya kejang demam. Oleh sebab itu, riwayat pada keluarga merupakan faktor risiko terjadinya kejang demam. Selain itu, faktor lingkungan juga dianggap berkaitan dengan kejadian kejang demam pada anak.
Etiologi
Tidak semua kenaikan suhu menyebabkan kejang demam. Kejang demam biasa terjadi pada anak-anak yang memiliki faktor risiko. Kenaikan suhu pada anak dapat disebabkan oleh infeksi atau setelah imunisasi.
Infeksi
Sebagian besar kejang demam berhubungan dengan kejadian infeksi. Infeksi virus lebih sering menyebabkan demam yang berujung pada kejang demam, bila dibandingkan dengan infeksi bakteri. Temuan ini didukung dengan data yang menunjukkan kejang demam lebih sering terjadi pada musim dingin.[9,10]
Pada musim dingin, angka kejadian infeksi virus meningkat, terutama infeksi saluran napas. Virus yang sering menyebabkan kejang demam antara lain adalah influenza A, adenovirus, dan respiratory syncytial virus. Selain itu, infeksi sistem gastrointestinal juga terbukti memiliki kaitan dengan kejadian kejang demam.[9,10]
Demam Pasca Imunisasi
Pasca-imunisasi, demam dapat terjadi sebagai bagian dari kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Imunisasi yang sering menyebabkan demam adalah vaksin kuman hidup yang dilemahkan, yaitu difteri-tetanus-pertussis (DTP) dan mumps-measles-rubella (MMR).[3,11]
Dari kejadian demam pasca imunisasi, hanya sebagian kecil yang terjadi kejang demam. Angka kejadian kejang demam pasca vaksinasi hanya terjadi pada 11% anak. Bahkan penelitian lain menunjukkan kejadian yang lebih sedikit lagi. Oleh sebab itu, vaksinasi anak merupakan tindakan yang aman. Perlu diinformasikan kepada orang tua bahwa kejang disebabkan karena demam dan bukan karena imunisasi.[3,11]
Faktor Risiko
Faktor risiko kejang demam adalah usia <5 tahun dan riwayat keluarga. Beberapa risiko kejang demam adalah:
- Usia 6 bulan hingga 5 tahun, di mana kejang demam jarang terjadi di luar usia ini
- Gangguan neurologis, seperti palsi serebral
- Gangguan mineral, seperti defisiensi zinc dan zat besi
- Riwayat keluarga yang memiliki kejang demam[1,5,12]
Faktor Risiko Kejang Demam Berulang
Kejang demam berulang dapat terjadi pada anak dengan faktor risiko berikut:
- Riwayat keluarga dengan kejang demam, terutama orang tua atau saudara kandung (keluarga derajat pertama)
- Durasi yang terjadi antara demam dan kejang <1 jam
- Usia <18 bulan
- Temperatur yang rendah yang membangkitkan bangkitan kejang[13]
Penulisan pertama oleh: dr. Nathania Sutisna