Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Mikrosefali general_alomedika 2024-02-19T11:42:37+07:00 2024-02-19T11:42:37+07:00
Mikrosefali
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Mikrosefali

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Mikrosefali atau microcephaly adalah kondisi klinis ketika lingkar occipitofrontal kepala berada <2 standar deviasi dibawah normal berdasarkan usia dan jenis kelamin, yang mungkin mengisyaratkan adanya gangguan perkembangan otak. Diagnosis mikrosefali berdasarkan hasil antropometri, namun tidak semua pasien dengan mikrosefali memiliki gangguan perkembangan.[1,3]

Secara etiologi, mikrosefali dibagi menjadi mikrosefali primer dan sekunder. Mikrosefali primer disebabkan oleh defek genetik, misalnya pada sindrom Down. Sedangkan mikrosefali sekunder disebabkan oleh faktor lingkungan yang menyebabkan cedera pada otak yang sebelumnya berkembang normal, contoh akibat infeksi virus Zika pada ibu hamil.[1,3]

Sumber Gambar: Brar J, Wikimedia Commons, 2016 Sumber Gambar: Brar J, Wikimedia Commons, 2016

Pada kebanyakan kasus, tidak ditemukan etiologi pasti. Genetik merupakan penyebab mikrosefali yang diketahui terbanyak, diikuti dengan paparan teratogen selama kehamilan, infeksi, dan komplikasi kehamilan.[1,3]

Anamnesis  dan pemeriksaan fisik lainnya bertujuan untuk mencari anomali lain dan kemungkinan penyebabnya. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan kultur atau PCR dari sampel (darah, saliva, urine, amnion, cairan serebrospinal) dan pencitraan (ultrasonografi, CT scan, dan MRI).[1,3]

Karena bersifat ireversibel, maka tatalaksana mikrosefali adalah menangani penyebabnya dan meminimalkan disabilitas pada pasien. Tidak ada terapi yang bersifat spesifik, dan pemilihan terapi harus sesuai dengan kondisi pasien. Pada etiologi infeksi bisa diberikan antivirus dan terapi suportif.[1]

Deteksi dini mikrosefali dan gangguan-gangguan penyerta penting dilakukan. Meskipun mikrosefali tidak bisa diubah, namun deteksi dini akan mempercepat tatalaksana dan meningkatkan prognosis pasien. Selain itu, ibu hamil sebaiknya menghindari faktor yang bisa menyebabkan mikrosefali, seperti merokok dan konsumsi alkohol.[14]

Referensi

1. Devakumar D, et al. Infectious causes of microcephaly: epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and management. Lancet Infect Dis. 2018. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28844634/
3. Alvarado-Socarras J, et al. Congenital microcephaly: A diagnostic challenge during Zika epidemics. Travel Medicine and Infectious Disease. 2018. https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2018.02.002
14. Bom JA. Microcephaly in infants and children: Etiology and evaluation. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/microcephaly-in-infants-and-children-etiology-and-evaluation

Patofisiologi Mikrosefali

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
  • Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
    Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 10:04
Pemeriksaan USG pada polihidramnios - atresia oesophagus - trisomy 21
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/IGAs3W59fHkPolihidramnios adalah kondisi di mana terdapat kelebihan cairan amnion dalam rahim. Hal ini sering dikaitkan dengan atresia...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 08 Agustus 2024, 22:18
Pemeriksaan USG pada kasus trisomi 21 down syndrome 12 weeks screening
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/89geCftNaTIPada skrining janin usia 12 minggu dengan kemungkinan positif untuk Trisomy 21 (Down Syndrome), beberapa indikator dapat terlihat...
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Mei 2021, 14:44
Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Rodman Tarigan, Sp. A(K), M. Kes., izin bertanya dokter.Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome? Terapi apa saja yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.