Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Mikrosefali general_alomedika 2024-02-19T11:42:38+07:00 2024-02-19T11:42:38+07:00
Mikrosefali
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Mikrosefali

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Data epidemiologis menunjukkan bahwa mikrosefali atau microcephaly jarang terjadi, tetapi prevalensinya berbeda secara signifikan antara negara maju dan negara berkembang. Diperkirakan di Amerika Serikat mikrosefali terjadi pada 2-12 bayi per 10.000 kelahiran hidup, sedangkan di India angkanya 6 bayi per 10.000 kelahiran hidup.

Angka kejadian mikrosefali bervariasi karena banyak dipengaruhi oleh perbedaan pengukuran dan pelaporan kasus. Pada kebanyakan kasus (62,8%), tidak ditemukan etiologi yang jelas dari mikrosefali. Faktor genetik adalah penyebab mikrosefali sebab jelas terbanyak (29%) diikuti dengan cedera otak prenatal dan perinatal akibat teratogen, penyakit maternal, atau komplikasi kelahiran (27%). Prevalensi mikrosefali akibat gangguan metabolik cukup rendah yaitu 1-5%.

Mikrosefali berhubungan dengan risiko kelahiran prematur 3,1 kali lebih tinggi. Risiko mikrosefali lebih tinggi pada ibu dengan angka paritas dan sosioekonomi rendah.[3,9,10,14]

Global

Di Amerika Serikat diperkirakan mikrosefali terjadi pada 2-12 bayi per 10,000 kelahiran hidup dengan prevalensi sekitar 0,54-0,56%. Di Eropa, prevalensi mikrosefali adalah 1,53 bayi per 10,000 kelahiran, sedangkan di India angkanya adalah 6 bayi per 10,000 kelahiran. Pada tahun 2015-2016, infeksi virus Zika di Brazil menyebabkan peningkatan mikrosefali hingga 4-8% pada semua kelahiran hidup.[5,6,10]

Indonesia

Sedangkan berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, dari 956 kasus kelainan bawaan, terdapat 2,3% kasus mikrosefali. Belum ada data mengenai penyebab mikrosefali terbanyak di Indonesia, namun keterlambatan perkembangan global terbanyak adalah disgenesis cerebral, diikuti dengan cerebral palsy dan infeksi ToRCH seperti toxoplasmosis, rubella dan lainnya.[7,8]

Mortalitas

Pada penelitian terhadap neonatus dari tahun 1989-2012 di Kanada ditemukan mortalitas pasien dengan mikrosefali lebih tinggi 20 kali dibandingkan dengan tanpa mikrosefali. Ada peningkatan risiko enterocolitis nekrotikans serta displasia bronkopulmoner, dan hal ini berpengaruh pada peningkatan risiko hospitalisasi pasien.[9]

Referensi

3. Alvarado-Socarras J, et al. Congenital microcephaly: A diagnostic challenge during Zika epidemics. Travel Medicine and Infectious Disease. 2018. https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2018.02.002
5. Kliegman RM, St Geme III JW, Blum NJ, Shah SS, Tasker RC, Wilson KM, et al. Nelson Textbook of Pediatrics. 21th Edition. Philadelphia: Elsevier; 2020.
6. Nawathe A, Doherty J, Pandya P. Fetal microcephaly. British Medical Journal. 2018. https://www.bmj.com/content/361/bmj.k2232
7. Suwarba IGN, Widodo, DP, Handryastuti RAS. Profil Klinis dan Etiologi Pasien Keterlambatan Perkembangan Global di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sari Pediatri. 2008. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/657
8. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kelainan Bawaan. Infodatin. 2018. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-kelainan-bawaan.pdf
9. Auger N, et al. Congenital microcephaly in Quebec: baseline prevalence, risk factors and outcomes in a large cohort of neonates. British Medical Journal. 2017. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28676560/
10. Hanzlik E, Gigante J. Microcephaly. Children. 2017. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28598357/
14. Bom JA. Microcephaly in infants and children: Etiology and evaluation. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/microcephaly-in-infants-and-children-etiology-and-evaluation

Etiologi Mikrosefali
Diagnosis Mikrosefali

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
  • Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
    Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 10:04
Pemeriksaan USG pada polihidramnios - atresia oesophagus - trisomy 21
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/IGAs3W59fHkPolihidramnios adalah kondisi di mana terdapat kelebihan cairan amnion dalam rahim. Hal ini sering dikaitkan dengan atresia...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 08 Agustus 2024, 22:18
Pemeriksaan USG pada kasus trisomi 21 down syndrome 12 weeks screening
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/89geCftNaTIPada skrining janin usia 12 minggu dengan kemungkinan positif untuk Trisomy 21 (Down Syndrome), beberapa indikator dapat terlihat...
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Mei 2021, 14:44
Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Rodman Tarigan, Sp. A(K), M. Kes., izin bertanya dokter.Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome? Terapi apa saja yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.