Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Mikrosefali general_alomedika 2024-02-19T11:42:33+07:00 2024-02-19T11:42:33+07:00
Mikrosefali
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Mikrosefali

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Berdasarkan etiologinya, mikrosefali atau microcephaly dapat dibagi menjadi kelainan genetik, metabolik, dan lingkungan. Ada berbagai jenis klasifikasi mikrosefali lainnya, berdasarkan onset, parameter pertumbuhan dan kombinasi dengan anomali lainnya. Salah satu etiologi lingkungan adalah infeksi virus Zika pada ibu hamil.

Klasifikasi

Terdapat beberapa klasifikasi mikrosefali yang digunakan:

  • Berdasarkan etiologi menjadi genetik, gangguan metabolik dan faktor lingkungan
  • Berdasarkan onset menjadi kongenital dan postnatal. Mikrosefali kongenital ditemukan ketika lahir atau usia gestasi 36 minggu, sedangkan mikrosefali postnatal adalah kegagalan perkembangan normal dan perubahan ukuran kepala setelah lahir
  • Berdasarkan parameter pertumbuhan menjadi simetris (lingkar kepala <2-3 standar deviasi namun proporsional sesuai berat dan panjang/tinggi badan) dan asimetris
  • Berdasarkan hubungan dengan anomali laini menjadi mikrosefali terisolasi (tidak ada anomali lain) atau mikrosefali sindrom/ kompleks
  • Klasifikasi Giacomino: microcephalia vera (ukuran otak kecil tanpa malformasi atau cedera lain), microcephalia aspuria (ada perubahan patologis atau cedera pada otak) dan microcephalia combinata (ukuran otak kecil dan adanya bukti malformasi)
  • Secara patogenesis mikrosefali bisa dibagi menjadi primer dan sekunder. Mikrosefali primer berhubungan dengan genetik tertentu dan biasanya tidak ada malformasi lain. Mikrosefali sekunder terjadi akibat cedera yang mempengaruhi janin pada masa kehamilan atau setelah lahir[3,6,14]

Faktor Genetik

Faktor genetik dari mikrosefali menyebabkan penurunan neuron pada korteks yang sedang berkembang. Mikrosefali dapat ditemukan dalam kedua kelainan genetik, yaitu yang dideteksi melalui kariotipe molekuler dan yang tidak terdeteksi.

Beberapa contoh penyakit yang terkait dengan mikrosefali adalah trisomi 21, trisomi 18, trisomi 13, sindrom Cornelia de Lange, sindrom Seckel dan autosomal recessive primary microcephaly (MCPH).[4,13]  

Faktor Gangguan Metabolik

Kelainan metabolik dari mikrosefali disebabkan oleh banyak faktor. Umumnya diakibatkan oleh defisiensi atau gangguan sintesis zat. Contoh etiologi metabolik adalah sindrom defisiensi glucose transporter 1 (GLUT1), phenylketonuria, gangguan defisiensi L-Serine, dan penyakit mitokondria.[13]

Faktor Lingkungan

Infeksi perinatal merupakan salah satu faktor risiko tertinggi terjadinya mikrosefali. Beberapa agen infeksi yang menyebabkan mikrosefali adalah:

  • Virus – seperti virus Zika, cytomegalovirus, rubella, herpes simpleks, dan lain-lain)
  • Bakteri – Streptococcus group B
  • Jamur – Candida sp
  • Parasit – Toxoplasma gondii

Selain itu, paparan lingkungan lain yang bisa menyebabkan mikrosefali adalah paparan terhadap teratogen (misalnya alkohol dan rokok), hipoksia, perdarahan intraventrikular, atau malnutrisi maternal.[3,6,14] 

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berkaitan dengan mikrosefali dibagi menjadi faktor risiko maternal dan fetus. Risiko rekurensi mikrosefali pada autosomal dominan adalah 50% apabila terjadi pada salah satu orang tua dan 25% pada kasus autosomal resesif. Risiko mikrosefali pada kasus infeksi kehamilan sebelumnya adalah minimal.

Faktor Risiko Maternal

Infeksi TORCH dan infeksi lain seperti sifilis, varicella zoster, parvovirus B19 adalah faktor risiko terbesar mikrosefali dan berkaitan dengan peningkatan risiko 32 kali dibandingkan dengan etiologi non infeksi, diikuti dengan paparan teratogen (alkohol, obat adiksi) dan epilepsi.[6,10]

Faktor risiko maternal yang harus digali antara lain:

  • Teratogen (alkohol, radiasi, rokok, zat adiksi, phenylketonuria, diabetes tidak terkontrol, hipertensi pada kehamilan, paparan timah, gangguan ginjal kronis)
  • Defisiensi (hipotiroid tidak terkontrol, defisiensi asam folat, malnutrisi, insufisiensi plasenta)
  • Infeksi (ToRCH, sifilis, HIV, enterovirus)

Faktor Risiko Fetus

Faktor risiko pada fetus meliputi:

  • Defek neural tube

  • Holoprosencephaly
  • Gangguan migrasi neuron
  • Inborn error of metabolism [3,5]

Referensi

3. Alvarado-Socarras J, et al. Congenital microcephaly: A diagnostic challenge during Zika epidemics. Travel Medicine and Infectious Disease. 2018. https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2018.02.002
4. Reese JJ. Microcephaly. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/2500048-overview#a2
5. Kliegman RM, St Geme III JW, Blum NJ, Shah SS, Tasker RC, Wilson KM, et al. Nelson Textbook of Pediatrics. 21th Edition. Philadelphia: Elsevier; 2020.
6. Nawathe A, Doherty J, Pandya P. Fetal microcephaly. British Medical Journal. 2018. https://www.bmj.com/content/361/bmj.k2232
10. Hanzlik E, Gigante J. Microcephaly. Children. 2017. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28598357/
13. Paediatric Society New Zealand. Microcephaly Diagnostic Guidelines. New Zealand Paediatric Neurology Clinical Networks. 2020. https://media.starship.org.nz/microcephaly-diagnostic-guideline/Microcephaly_diagnostic_diagram_Mar_2018.pdf
14. Bom JA. Microcephaly in infants and children: Etiology and evaluation. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/microcephaly-in-infants-and-children-etiology-and-evaluation

Patofisiologi Mikrosefali
Epidemiologi Mikrosefali

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
  • Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
    Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 10:04
Pemeriksaan USG pada polihidramnios - atresia oesophagus - trisomy 21
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/IGAs3W59fHkPolihidramnios adalah kondisi di mana terdapat kelebihan cairan amnion dalam rahim. Hal ini sering dikaitkan dengan atresia...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 08 Agustus 2024, 22:18
Pemeriksaan USG pada kasus trisomi 21 down syndrome 12 weeks screening
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/89geCftNaTIPada skrining janin usia 12 minggu dengan kemungkinan positif untuk Trisomy 21 (Down Syndrome), beberapa indikator dapat terlihat...
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Mei 2021, 14:44
Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Rodman Tarigan, Sp. A(K), M. Kes., izin bertanya dokter.Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome? Terapi apa saja yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.