Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Refeeding Syndrome general_alomedika 2025-02-05T11:07:43+07:00 2025-02-05T11:07:43+07:00
Refeeding Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Refeeding Syndrome

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan tentang refeeding syndrome atau RFS perlu diberikan kepada pasien maupun tenaga kesehatan, agar tenaga kesehatan menghindari inisiasi nutrisi yang terlalu agresif pada pasien yang telah kekurangan asupan kalori selama periode waktu tertentu. Pasien dengan malnutrisi kronis terutama perlu diwaspadai, karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami RFS.

Edukasi Pasien

Pasien yang berisiko mengalami refeeding syndrome perlu diedukasi bahwa pemberian nutrisi akan dilakukan secara bertahap untuk menghindari gangguan elektrolit. Contoh pasien yang berisiko RFS adalah pasien dengan malnutrisi kronis, anoreksia nervosa, gangguan endokrin, gangguan gastrointestinal seperti inflammatory bowel disease, riwayat operasi bariatrik, dan alkoholisme.

Selain itu, orang tua atau caretaker untuk anak-anak dan orang lanjut usia yang berisiko mengalami RFS juga diedukasi tentang perlunya inisiasi nutrisi secara bertahap. Anak yang berisiko mengalami RFS adalah neonatus dengan KMK (kecil masa kehamilan), bayi prematur, dan bayi dengan berat badan lahir sangat rendah.[1-6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan refeeding syndrome (RFS) dapat dilakukan dengan skrining untuk mendeteksi pasien mana yang berisiko RFS. Sebelum inisiasi nutrisi, pemeriksaan kalium, magnesium, dan fosfat dianjurkan pada pasien yang berisiko. Pemeriksaan ini dilakukan tiap 12 jam selama 3 hari pertama pada pasien dengan risiko tinggi.[1]

Pada pasien berisiko, elektrolit yang mengalami gangguan (fosfat, magnesium, kalium) disarankan untuk dikoreksi terlebih dahulu. Lalu, inisiasi nutrisi dimulai dari jumlah kalori yang lebih rendah dari target seharusnya, lalu ditingkatkan perlahan selama 5–10 hari. Restriksi cairan dan garam perlu dilakukan dalam 7 hari pertama untuk mencegah kelebihan cairan dalam tubuh.[1,4]

Referensi

1. Da Silva JS, Seres DS, Sabino K, et al. ASPEN Consensus Recommendations for Refeeding Syndrome. American Society for Parenteral and Enteral Nutrition. Nutrition in Clinical Practice. 2020;35(2):178-195.
2. Pulcini CD, Zettle S, Srinath A. Refeeding Syndrome. American Academy of Pediatrics. Pediatrics in Review. 2016;37(12):516–523. https://doi.org/10.1542/pir.2015-0152
3. Persaud-Sharma D, Saha S. Refeeding Syndrome. StatPearls. 2020.
4. Friedli N, Stanga Z, Culkin A, et al. Management and Prevention of Refeeding Syndrome in Medical Inpatients: An evidence-based and consensus-supported algorithm. Nutrition. 2018;47:13-20.
5. Aubry E, Friedli N, Schuetz P, Stanga Z. Refeeding Syndrome in the Frail Elderly Population: Prevention, Diagnosis, and Management. Clin Exp Gastroenterol. 2018;11:255-264.
6. Marino LV, Chaparro CJ, Moullet C. Refeeding Syndrome and Other Related Issues in the Pediatric Intensive Care Unit. Pediatric Medicine. 2020;3.

Prognosis Refeeding Syndrome
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.