Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tuberkulosis Paru pada Anak general_alomedika 2023-08-04T09:43:55+07:00 2023-08-04T09:43:55+07:00
Tuberkulosis Paru pada Anak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Tuberkulosis Paru pada Anak

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Manifestasi klinis dan radiografi tuberkulosis paru pada anak kurang spesifik dibandingkan dewasa, dan sering dibingungkan dengan pneumonia bakterial. Gambaran klinis tuberkulosis paru pada anak bervariasi dan seringkali berhubungan dengan usia awitan penyakit. Oleh karenanya, tuberkulosis paru perlu dicurigai pada anak yang menunjukkan gejala dan memiliki riwayat paparan terhadap tuberkulosis di lingkungan rumah.

Di Indonesia, angka kejadian tuberkulosis masih tinggi dan pasien anak menyumbang 9,3% kasus. Kematian akibat tuberkulosis pada anak mayoritas terjadi pada anak yang tidak mendapat obat antituberkulosis. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko mortalitas pada anak antara lain usia di bawah 5 tahun, seropositif  HIV, dan kepatuhan yang buruk terhadap terapi.

Tuberkulosis Paru pada Anak-min

Pasien anak, terutama yang berusia kurang dari 5 tahun, umumnya mengalami manifestasi tuberkulosis pada multiorgan. Selain itu, sampel biasanya pausibasilar dan hasil apusan atau kultur sering negatif. Sementara itu, pada pasien dewasa tuberkulosis paru biasanya muncul dengan gejala klasik demam, keringat malam, dan penurunan berat badan; serta sampel dahak umumnya positif pada pewarnaan basil tahan asam (BTA) atau kultur.[1-4]

Gambaran klinis yang mengindikasikan infeksi tuberkulosis pada anak mencakup riwayat penurunan berat badan atau gagal tumbuh, batuk yang tidak kunjung sembuh dalam lebih dari 3 minggu, dan demam berkepanjangan selama setidaknya 2 minggu. Pada anak yang lebih besar, biasanya dapat ditemukan fokus parenkim paru berukuran kecil dan pembesaran nodus intratoraks regional, terutama di hilus dan mediastinum.[3,4]

Pemeriksaan penunjang pilihan pada anak bukanlah pemeriksaan sputum, melainkan uji tuberkulin atau tes Mantoux. Tes Mantoux dilakukan dengan menyuntikkan larutan tuberkulin di intrakutan. Hasil dibaca antara 48 hingga 72 jam setelah penyuntikan. Jika timbul benjolan pada bekas suntikan dengan ukuran lebih dari 10 mm, tes dikatakan positif.

Pemeriksaan lain yang dapat membantu diagnosis tuberkulosis paru pada anak adalah rontgen toraks. Pemeriksaan ini dapat memperkuat dugaan ke arah tuberkulosis, namun tidak bisa digunakan secara tunggal dalam penegakan diagnosis pada pasien anak. Selain itu, sistem skoring juga bisa digunakan untuk membantu mencegah under dan overdiagnosis.[1,4]

Tata laksana tuberkulosis paru pada anak dilakukan dengan pemberian obat antituberkulosis (OAT) dan obat simptomatik yang disesuaikan dengan kondisi anak. Kemungkinan resistensi terhadap OAT perlu dicurigai pada anak yang tidak menunjukkan respon klinis adekuat. Selain OAT, dapat diberikan tata laksana nonfarmakologi berupa perbaikan nutrisi pada anak yang mengalami malnutrisi.

Pencegahan tuberkulosis pada anak dapat dilakukan dengan vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin. Vaksin BCG dapat diberikan pada bayi usia 0 hingga 2 bulan. Untuk anak berusia kurang dari 5 tahun yang memiliki kontak namun tidak sakit tuberkulosis, pengobatan pencegahan dengan isoniazid ditujukan dapat diberikan.[5]

Referensi

1. Chen SC, Chen KL, Chen KH, Chien ST, Chen KT. Updated diagnosis and treatment of childhood tuberculosis. World J Pediatr. 2013 Feb;9(1):9-16. doi: 10.1007/s12519-013-0404-6. Epub 2013 Feb 7. PMID: 23389330.
2. Batra V. Pediatric tuberculosis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/969401-overview#a1.
3. Marais BJ, Schaaf HS. Tuberculosis in children. Cold Spring Harb Perspect Med, 201. 4:a017855. doi: 10.1101/cshperspect.a017855.
4. Holmberg PJ, Temesgen Z, Banerjee R. Tuberculosis in children. Pediatr Rev, 2019. 40(4):168-78. DOI: 10.1542/pir.2018-0093.
5. World Health Organization. Guideline for national tuberculosis programmes on the management of tuberculosis in children - 2nd ed. World Health Organization, 2014. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/112360/9789241548748_eng.pdf;jsessionid=7752CCAD974FC0BC2220AD375D7D2593?sequence=1.

Patofisiologi Tuberkulosis Paru ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.