Prognosis Tuberkulosis Paru pada Anak
Prognosis tuberkulosis paru pada anak tergantung pada usia saat awitan, status HIV, komorbiditas, ada-tidaknya resistensi, dan kepatuhan terhadap terapi. Anak berusia muda atau mereka yang imunokompromais lebih rentan mengalami komplikasi berat hingga kematian.
Komplikasi
Anak-anak berusia di bawah 5 tahun memiliki potensi mengalami tuberkulosis milier yang fatal atau meningitis tuberkulosis. Anak dengan tuberkulosis juga lebih rentan mengalami osteoporosis, gagal tumbuh, dan tuberkulosis ekstrapulmonal.
Potensi komplikasi pada tuberkulosis paru mencakup efusi pleura dan pneumothorax. Selain itu, dapat terjadi obstruksi total bronkus jika kaseosa keluar ke dalam lumen, sehingga berpotensi menimbulkan atelektasis sisi paru yang terlibat. Potensi komplikasi lain adalah bronkiektasis, stenosis saluran napas, dan fistula bronkoesofageal.[2,3]
Komplikasi juga bisa timbul akibat konsumsi obat antituberkulosis (OAT). Beberapa potensi reaksi simpang dari OAT adalah:
- Hepatotoksisitas: hepatomegali, ikterus
- Gangguan penglihatan: penurunan visus, buta warna
- Gangguan ginjal: peningkatan kreatinin dan kalium
- Disfungsi tiroid: hipotiroid klinis
- Ruam kulit: sindroma Stevens Johnson
- Gangguan gastrointestinal: mual, muntah, diare
- Gangguan neuropsikiatri: neuropati perifer, kejang, nyeri kepala, perubahan perilaku[7]
Prognosis
Pengobatan tuberkulosis memakan waktu lama, tetapi luaran umumnya baik jika inisiasi terapi dilakukan secepatnya. Risiko kematian meningkat pada anak yang lebih muda, tidak mendapat terapi antituberkulosis, HIV positif, mengalami tuberkulosis ekstrapulmonal, anemia, dan memiliki kepatuhan yang buruk terhadap terapi.
Tuberkulosis diperkirakan menyebabkan hampir seperempat juta kematian pada anak di bawah usia 15 tahun, dimana 80% terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Anak dengan tuberkulosis juga dapat mengalami morbiditas signifikan karena anak mudah merasa lelah, sulit melakukan aktivitas harian, performa di sekolah tidak optimal, dan memiliki hambatan terlibat dalam aktivitas fisik atau olahraga.[15-18]