Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Tuberkulosis Paru pada Anak general_alomedika 2023-08-04T09:44:01+07:00 2023-08-04T09:44:01+07:00
Tuberkulosis Paru pada Anak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Tuberkulosis Paru pada Anak

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Patofisiologi tuberkulosis paru pada anak dimulai dari pajanan terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Droplet nuclei yang terinfeksi dikeluarkan dari orang dengan tuberkulosis paru dan terhirup ke dalam alveoli melalui kontak dekat.

Makrofag alveolar dan sel dendritik merupakan salah satu sel pertama yang mendeteksi dan melakukan fagositosis pada Mycobacterium. Kemudian, akan terjadi aktivasi kaskade sistem imunologi bawaan dan jalur komplemen, stimulasi kemokin, dan produksi sitokin proinflamasi. Kesemuanya akan meningkatkan proses opsonisasi dan fagositosis yang bertujuan untuk eradikasi atau kontrol infeksi. Apabila mekanisme tersebut gagal, maka Mycobacterium dapat menginvasi parenkim paru.

Faktor yang Mempengaruhi Patogenesis Tuberkulosis

Respon imun yang efektif dapat menghilangkan patogen sepenuhnya atau mengendalikan penyakit dalam keadaan non-progresif (laten). Respon inadekuat dapat menyebabkan berkembangnya tuberkulosis paru atau diseminasi ke organ ekstrapulmonal.

Usia dan fungsi sistem imun sangat mempengaruhi progresi dari tuberkulosis. Infant dan anak usia muda paling berisiko mengalami progresi ke penyakit aktif. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah waktu sejak pajanan, banyaknya bakteri saat pajanan, virulensi dari Mycobacterium, adanya imunosupresi (misalnya keganasan atau HIV), kondisi sosioekonomi (malnutrisi atau tinggal di wilayah padat penduduk), serta paparan terhadap polutan atau rokok.[6-8]

5 Fase Evolusi Tuberkulosis pada Anak

Evolusi infeksi Mycobacterium tuberculosis pada anak dapat dibagi menjadi lima fase, yaitu:

  • Fase 1: terjadi di minggu ke-3 hingga ke-8 setelah infeksi primer. Muncul gejala awal seperti demam dan eritema nodosum. Uji tuberkulin positif dan kompleks primer dapat terlihat pada rontgen toraks

  • Fase 2: terjadi pada bulan pertama hingga bulan ke-3 setelah infeksi primer. Dapat terjadi penyebaran diseminata tersamar selama inkubasi. Tuberkulosis dapat berkembang menjadi milier atau meningitis

  • Fase 3: dimulai pada bulan ke-3 hingga ke-7 setelah infeksi primer. Pada fase ini dapat terjadi efusi pleura pada anak di atas 5 tahun, serta penyakit bronkial pada anak di bawah 5 tahun
  • Fase 4: pada akhir fase 3 hingga terjadi kalsifikasi dari kompleks primer (1 hingga 3 tahun pasca infeksi primer). Pada fase ini, anak usia kurang dari 5 tahun dapat mengalami tuberkulosis osteoartikuler dan adult-type tuberculosis dapat terjadi pada anak usia sekolah
  • Fase 5: dimulai setelah kalsifikasi, terjadi lebih dari 3 tahun setelah infeksi primer. Pada fase ini terjadi reaktivasi dari tuberkulosis paru[6]

Referensi

6. Carvalho ACC, Cardoso CAA, Martire TM, Migliori GB, Sant’Anna CC. Epidemiological aspects, clinical manifestations, and prevention of pediatric tuberculosis from the perspective of the End TB Strategy. J Bras Pneumol, 2018. 44(2):134-44.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis manajemen dan tata laksana TB anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. https://tbindonesia.or.id/pustaka/pedoman/tb-anak/petunjuk-teknis-manajemen-dan-tata laksana-tb-anak/.
8. Thomas TA. Tuberculosis in children. Pediatr Clin North Am, 2017. 64(4):893–909. doi:10.1016/j.pcl.2017.03.010.

Pendahuluan Tuberkulosis Paru pa...
Etiologi Tuberkulosis Paru pada ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.