Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Bruxism general_alomedika 2025-04-22T14:50:20+07:00 2025-04-22T14:50:20+07:00
Bruxism
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Bruxism

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Saat ini, tidak ada penatalaksanaan yang efektif untuk menghilangkan bruxism secara permanen. Oleh karena itu, pendekatan terapeutik diarahkan pada upaya untuk mencegah kerusakan dan untuk mengobati efek patologis bruxism pada struktur sistem pengunyahan.[7]

Penatalaksanaan bruxism bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan faktor penyebab bruxism, mengubah perilaku, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat bruxism. Perlu dicatat bahwa bruxism jarang memiliki signifikansi klinis, sehingga intervensi jarang diperlukan dan gejala akan menghilang seiring bertambahnya usia pada kebanyakan kasus dan sebisa mungkin menghindari overtreatment.[7]

Terapi Oklusal

Occlusal splint merupakan lini pertama dalam upaya pencegahan terjadinya keausan gigi akibat bruxism. Alat ini menutupi semua permukaan gigi maksila atau mandibula, tapi lebih sering digunakan pada maksila.

Occlusal splint berfungsi untuk mencegah keausan gigi, cedera, dan mengurangi aktivitas clenching saat malam hari. Jenis splint terbagi menjadi hard splint dan soft splint. Penggunaan hard splint lebih direkomendasikan dan telah terbukti efektif dalam mengurangi aktivitas bruxism.[2,4,13,17]

Perawatan Orthodontik

Perawatan ortodontik juga menjadi salah satu pilihan perawatan bruxism. Hal ini dikarenakan adanya pendapat yang menduga maloklusi dapat menyebabkan bruxism. Namun, terapi ortodontik dalam perawatan bruxism masih bersifat kontroversial di kalangan praktisi dan peneliti.[2,4,13,17]

Perawatan Restorasi

Bruxism dapat menyebabkan atrisi gigi. Jika atrisi gigi yang terjadi berat dan menyebabkan tereksposnya dentin atau hingga tanduk pulpa, maka terapi endodontik, pembuatan mahkota penuh, atau restorasi komposit  perlu dilakukan untuk mengembalikan fungsi dan dimensi vertikal.[13,17]

Psikoterapi

Bruxism sering dikaitkan dengan stres. Psikoanalisis, hipnosis, meditasi, sleep hygiene, dan teknik relaksasi diduga dapat bermanfaat dalam penatalaksanaan bruxism.

Pendekatan psikoterapi pada pasien bruxism dilakukan untuk menumbuhkan rasa ketenangan, mengurangi stres, serta meningkatkan kepercayaan dan kontrol diri. Penatalaksanaan biasanya dimulai dengan melakukan konseling pada pasien. Konseling dapat mengurangi  ketegangan dan menimbulkan kesadaran akan kebiasaan buruk parafungsional yang dimiliki.

Terapi fisik dan terapi relaksasi juga direkomendasikan jika bruxism berkaitan dengan nyeri dan kaku otot.[2,4,13,17]

Biofeedback 

Teknik ini menggunakan electromyography (EMG) yang akan memberikan gambaran hiperaktivitas otot sebagai umpan balik untuk pasien agar mengubah perilakunya. Setiap kali otot pengunyah tegang, alarm EMG aktif sebagai tanda adanya clenching, sehingga pasien harus merelaksasikan kembali otot-ototnya.[2,4,13,17]

Terapi Farmakologi

Penggunaan obat-obatan sebagai penatalaksanaan bruxism hanya dilakukan untuk jangka pendek saja dan pada kasus yang berat dimana occlusal appliances dan pendekatan psikologis tidak memberikan hasil yang baik. Terapi farmakologi dapat meliputi agen antiansietas, sedatif, dan relaksan otot.

Obat-obatan seperti diazepam dapat diresepkan selama beberapa hari untuk menangani gangguan tidur dan kecemasan pasien.

Toksin botulinum merupakan neurotoksin yang bekerja dengan menghambat produksi asetilkolin dan memblokir saluran kalsium pada ujung saraf, serta menghambat kontraksi otot. Injeksi toksin botulinum pada otot masseter dan temporal dilaporkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien bruxism. 

Selain itu, dosis dibawah 100 IU memiliki kemungkinan efek samping yang rendah. Dalam sebuah penelitian, suntikan toksin botulinum selama 20 minggu terbukti mengurangi aktivitas bruxism dan amplitudo kontraksi otot.[2,4,13,16,17]

Referensi

2. Kanathila H, Pangi A, et al. Diagnosis and Treatment of Bruxism: Concepts From Past to Present. International J Applied Dent Scien. 2018; 4(1). 290-295
4. Shetty S, Pitti V, et al. Bruxism : A Literature Review. J Indian Prosthodontic Soc. 2010; 10(3). 141-148. DOI 10.1007/s13191-011-0041-5
7. Raphael KG, Santiago V, Lobbezoo F. Is bruxism a disorder or a behaviour? Rethinking the international consensus on defining and grading of bruxism. J Oral Rehabil. 2016;43(10):791-798. doi:10.1111/joor.12413
13. Kurnikasari E. Berbagai Teknik Penanganan Bruksisme. JMKG. 2013; 2(1). 36-42
16. Burgers J. Bruxism Management. Medscape, 2017. https://emedicine.medscape.com/article/2066277-overview#a4
17. Lal SJ, Weber KK. Bruxism Management. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482466/

Diagnosis Bruxism
Prognosis Bruxism
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 November 2022, 12:46
Cara mencegah bruxism pada anak - Kedokteran Gigi Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, apa saja ya cara untuk mencegah bruxism pada anak? Terima kasih banyak Dok

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.