Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diastema annisa-meidina 2024-02-21T13:57:26+07:00 2024-02-21T13:57:26+07:00
Diastema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Diastema

Oleh :
drg.Dewi Hestiara Safitri
Share To Social Media:

Diastema dental adalah kondisi di mana terdapat celah atau ruang yang abnormal di antara gigi geligi pada rahang. Celah abnormal ini didefinisikan sebagai jarak antar proksimal gigi yang berdekatan >1 mm. Celah ini dapat terjadi baik di anterior maupun posterior. Jika celah terjadi secara tunggal, maka disebut diastema. Sementara itu, jika terdapat beberapa celah sekaligus antar gigi, biasanya disebut diastemata.[1,2]

Patofisiologi diastema melibatkan ketidaksempurnaan susunan gigi, misalnya akibat pertumbuhan gigi yang tidak proporsional, ketidaksesuaian ukuran gigi dengan lebar rahang, dan ketidakseimbangan otot-otot rahang.[1,3]

Diastema

Etiologi diastema dapat bersifat multifaktorial. Etiologi yang diketahui hingga saat ini meliputi anomali pertumbuhan gigi dan kebiasaan buruk seperti menghisap ibu jari atau menggunakan dot dalam waktu lama. Selain itu, adanya prolonged retention dari gigi decidui dapat berkontribusi terhadap terjadinya diastema.[1,3]

Dari sisi epidemiologi, prevalensi diastema di seluruh dunia berkisar antara 1,6–25,4%. Prevalensi berbeda antar ras tetapi juga dipengaruhi oleh faktor seperti kebiasaan masyarakat terhadap perawatan gigi dan aksesibilitas layanan kesehatan gigi.[4-6]

Diagnosis diastema didasarkan pada pemeriksaan klinis oleh dokter gigi. Pemeriksaan melibatkan penilaian secara visual dan pengukuran yang teliti terhadap celah di antara gigi tersebut. Diagnostik tambahan, seperti pencitraan panoramik, mungkin diperlukan untuk menilai kondisi tulang alveloar dan aspek radikal gigi.[7,8]

Penatalaksanaan diastema tergantung pada penyebab dan keparahannya. Beberapa contoh perawatan adalah pemakaian alat orthodontik cekat dan pemasangan veneer. Pada kasus ekstrem yang jarang, pembedahan ortognatik dapat diperlukan.[9-16]

Referensi

1. Nuvvula S, Ega S, Mallineni SK, Almulhim B, Alassaf A, Alghamdi SA, Chen Y, Aldhuwayhi S. Etiological Factors of the Midline Diastema in Children: A Systematic Review. Int J Gen Med. 2021 Jun 8;14:2397-2405. doi: 10.2147/IJGM.S297462.
2. Jain MP, Jain PR, Chawla HS, Gaikwad RN, Wadhokar OC, Kulkarni CA, Naqvi WM. Pathological tooth migration-spontaneous correction of diastema after surgical periodontal therapy: a case report. Pan Afr Med J. 2022 Jan 14;41:39. doi: 10.11604/pamj.2022.41.39.29953.
3. Hasan HS, Al Azzawi AM, Kolemen A. Pattern of distribution and etiologies of Midline diastema among Kurdistan-region Population. J Clin Exp Dent. 2020 Oct 1;12(10):e938-e943. doi: 10.4317/jced.57122.
4. Bagian S, Unhas O. Prevalensi maloklusi gigi anterior pada siswa Sekolah Dasar (Penelitian pendahuluan di SD 6 Maccora Walihe, Sidrap). Makassar Dental Journal. 2016. https://doi.org/10.35856/mdj.v5i3.106
5. Putri S, et al. Prevalensi Diastema Anterior pada Remaja Awal di Kota Banda Aceh (Studi pada Siswa/i SMPN dalam Wilayah Kecamatan Kuta Alam). Journal Caninus Dentistry. 2017.
6. Lombardo G, Vena F, Negri P, Pagano S, Barilotti C, Paglia L, Colombo S, Orso M, Cianetti S. Worldwide prevalence of malocclusion in the different stages of dentition: A systematic review and meta-analysis. Eur J Paediatr Dent. 2020 Jun;21(2):115-122. doi: 10.23804/ejpd.2020.21.02.05.
7. Gkantidis N, et al. Differential Diagnosis and Combined Treatment of Maxillary Midline Diastema Caused by Labial Fraenum and/or Intermaxillary Suture. Balk J Stoma. 2008.
8. Milian R, Lefrançois E, Radzikowski A, Morice S, Desclos-Theveniau M. Pre-orthodontic restorative treatment of microdontia diastema teeth using composite injection technique with a digital workflow-Case report. Heliyon. 2023 Apr 28;9(5):e15843. doi: 10.1016/j.heliyon.2023.e15843.
9. Carruitero MJ, Aliaga-Del Castillo A, Garib D, Janson G. Stability of maxillary interincisor diastema closure after extraction orthodontic treatment. Angle Orthod. 2020 Sep 1;90(5):627-633. doi: 10.2319/080619-516.
10. Novelli C, Scribante A. Minimally Invasive Diastema Restoration with Prefabricated Sectional Veneers. Dent J (Basel). 2020 Jun 24;8(2):60. doi: 10.3390/dj8020060.
11. Kumar N, Daigavane P. Midline Diastema Closure Using an M Spring in a Young Adult: A Case Report. Cureus. 2022 Oct 27;14(10):e30777. doi: 10.7759/cureus.30777.
12. Dioguardi M, Ballini A, Quarta C, Caroprese M, Maci M, Spirito F, Caloro GA, Alovisi M, Basile E, Lo Muzio L. Labial Frenectomy using Laser: A Scoping Review. Int J Dent. 2023 Apr 30;2023:7321735. doi: 10.1155/2023/7321735.
13. Sonar PR, Panchbhai AS, Vaidya S. Anterior Aesthetic Rehabilitation for Midline Diastema Closure With Veneers: A Case Report. Cureus. 2023 Nov 30;15(11):e49704. doi: 10.7759/cureus.49704.
14. Vijaya S, Vijaya S, J Shetty M. Management of Midline Diastema in a Young Adult With Minimal-Thickness Porcelain Laminate Veneers. Cureus. 2023 Jul 14;15(7):e41904. doi: 10.7759/cureus.41904.
15. Nadgouda M, Patel A, Nikhade P, Chandak M, Gupta R. Bridging Gaps: A Comparative Approach to Managing Midline Diastema. Cureus. 2022 Aug 24;14(8):e28355. doi: 10.7759/cureus.28355.
16. Cho VY, Hsiao JH, Chan AB, Ngo HC, King NM, Anthonappa RP. Eye movement analysis of children's attention for midline diastema. Sci Rep. 2022 May 6;12(1):7462. doi: 10.1038/s41598-022-11174-z.

Patofisiologi Diastema
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.