Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Diastema annisa-meidina 2024-02-21T14:17:36+07:00 2024-02-21T14:17:36+07:00
Diastema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Diastema

Oleh :
drg.Dewi Hestiara Safitri
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait diastema perlu meliputi informasi tentang faktor risiko, misalnya kebiasaan menghisap ibu jari, pemakaian dot untuk minum yang terlalu lama, kebiasaan bernapas lewat mulut, dan kebiasaan tongue thrusting. Selain itu, dokter gigi juga perlu menjelaskan berbagai opsi terapi yang ada berdasarkan etiologi masing-masing kasus.[4,5,17,18]

Edukasi Pasien

Pada pasien yang mengalami diastema, selain menjelaskan penyebab dan manajemen yang sesuai, dokter juga perlu memberikan edukasi untuk mencegah komplikasi akibat diastema. Diastema dapat menyebabkan gingivitis dan periodontitis karena tingginya risiko makanan terselip antar gigi. Dokter gigi bisa menyelenggarakan program edukasi di sekolah, pusat kesehatan, atau komunitas untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan gigi dan hubungannya dengan diastema.[4,5,17,18]

Dokter gigi mensosialisasikan praktik gigi sehat, yaitu memberikan informasi tentang kebiasaan baik perawatan mulut, termasuk menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan dental floss, dan menghindari kebiasaan merusak seperti mengunyah benda-benda keras atau memasukkan benda-benda asing ke dalam mulut.[4,5,17,18]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit juga dapat dilakukan dengan kolaborasi antara dokter gigi dengan pasien atau keluarga pasien. Dokter gigi menginformasikan berbagai kebiasaan buruk yang perlu dihindari, misalnya kebiasaan menghisap jempol, menggunakan dot untuk minum dalam jangka lama, bernapas lewat mulut, dan tongue thrusting atau menjulur-julurkan lidah ke depan.[4,5,17,18]

Dokter gigi juga memberitahukan orang tua pasien untuk memantau perkembangan gigi anak dan membawa anak berkunjung ke dokter gigi secara berkala. Pemantauan terutama diperlukan pada ugly duckling stage, untuk mengamati apakah fase tersebut terjadi secara fisiologis atau mengarah ke patologis.[4,5,17,18]

Dokter gigi juga harus dapat mengenali jika diastemata yang terjadi adalah akibat dari kondisi patologis yang lebih serius atau sebuah sindroma yang mengikuti, sehingga dapat segera melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan.[4,5,17,18]

Referensi

4. Bagian S, Unhas O. Prevalensi maloklusi gigi anterior pada siswa Sekolah Dasar (Penelitian pendahuluan di SD 6 Maccora Walihe, Sidrap). Makassar Dental Journal. 2016. https://doi.org/10.35856/mdj.v5i3.106
5. Putri S, et al. Prevalensi Diastema Anterior pada Remaja Awal di Kota Banda Aceh (Studi pada Siswa/i SMPN dalam Wilayah Kecamatan Kuta Alam). Journal Caninus Dentistry. 2017.
17. Darwis RS, et al. Manajemen Diastema Multipel Tipe Dental: Laporan Kasus Management of Dental-Type Multiple Diastemas: A Case Report. E-Journal UNSRAT. 2024. doi: 10.35790/eg.v12i1.48.
18. Sutjiati R. Penatalaksanaan Penutupan Diastema Sentral Setelah Pencabutan Gigi Mesiodens. Stomatognatic Jurnal Kedokteran Gigi. 2011.

Prognosis Diastema
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.