Diagnosis Epulis
Diagnosis epulis perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan adanya massa pada gusi. Faktor risiko mencakup kehamilan, penggunaan gigi tiruan, riwayat ekstraksi gigi, ataupun kebersihan oral yang buruk. Apabila dianggap perlu, diagnosis bisa dikonfirmasi dengan biopsi.[2,5,12]
Anamnesis
Kebanyakan pasien dengan epulis bersifat asimptomatik. Pasien tidak merasakan adanya keluhan nyeri atau sakit di area sekitar lesi. Meski begitu, bentuk lesi yang besar bisa membuat pasien takut atau cemas bahwa yang dialaminya termasuk ke dalam kondisi keganasan.[2,5,12]
Epulis Kongenital
Epulis kongenital sangat jarang terjadi. Epulis kongenital biasa ditemukan pada neonatus. Epulis ini lebih banyak ditemukan pada wanita. Epulis kongenital dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga membuat obstruksi jalur napas dan makan pada bayi.[5,10,12]
Epulis Fibromatosa
Epulis fibromatosa atau Fibrous Epulis dapat terjadi akibat iritasi berulang pada gusi, misalnya akibat maloklusi gigi. Pada orang dewasa, epulis fibromatosa berwarna pink tanpa disertai warna kemerahan khas inflamasi, biasanya tumbuh dari bawah margin gingiva atau papila interdental.[5,10,12]
Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa sering berkaitan dengan kotoran, seperti sisa makanan atau plak, yang masuk ke dalam soket pasca ekstraksi gigi.[4,5,11,12]
Epulis Fissuratum
Epulis fissuratum terjadi pada pengguna gigi tiruan. Biasanya gigi tiruan sudah tidak pas tetapi masih digunakan oleh pasien.[11,14]
Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum ditemui pada ibu hamil, khususnya pada trimester ketiga. Epulis gravidarum muncul akibat perubahan hormonal selama kehamilan.[4,11,12]
Epulis Gigantoseluler
Epulis gigantoseluler bisa muncul akibat tanggalnya gigi decidui, ekstraksi, atau trauma mekanis.[1,6]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan oleh dokter meliputi pemeriksaan ekstraoral area kepala dan leher, serta pemeriksaan intraoral.[2,5,12]
Pemeriksaan Ekstraoral
Pemeriksaan ekstraoral contohnya adalah memeriksa apakah terdapat limfadenopati pada area kepala dan leher. Pastikan lakukan palpasi pada area-area glandula saliva mayor yang meliputi glandula parotis, glandula submandibularis, dan glandula sublingualis.
Tanda-tanda vital pasien yang meliputi tekanan darah, denyut nadi per menit, frekuensi napas per menit biasanya menunjukkan angka normal. Namun, dapat ditemukan kondisi subfebris jika terdapat infeksi sekunder pada area epulis.[2,5,12]
Pemeriksaan Intraoral
Pada pemeriksaan intraoral, dokter akan menemui lesi bulat, bertangkai, kadang dapat ditemukan hingga berdiameter lebih dari 2 cm. Area pembengkakan dapat juga ditemukan berdekatan dengan sumber iritasi, kadang melibatkan gingiva cekat, dan penampakannya dapat berupa kemerahan atau pucat.[2,5,12]
Diagnosis Banding
Epulis memiliki beberapa diagnosis banding, diantaranya parulis dan gingival enlargement.[2,5,12]
Parulis
Parulis (gumboil) adalah sebuah kondisi peradangan pada massa jaringan granulasi di tulang alveolar sekitar akar gigi yang terinfeksi. Berbeda dengan epulis, parulis muncul pada kondisi nekrosis gigi atau radiks.[2,5,12]
Gingival Enlargement
Gingival enlargement adalah kondisi pembengkakan gingiva yang terjadi secara luas, masif, dan keseluruhan. Berbeda dengan epulis, gingival enlargement tidak hanya terlokasi pada satu atau beberapa area saja.[2,5,12]
Tumor Oral Lainnya
Dokter juga perlu memikirkan kemungkinan adanya tumor oral lain. Ini mencakup peripheral giant cell granuloma, benign mesenchymal tumor, dan minor salivary gland tumor. Biopsi dapat membedakan dengan epulis.[2,5,12]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk kasus epulis meliputi biopsi dan pemeriksaan radiografi. Umumnya, pemeriksaan penunjang dilakukan jika dokter curiga terdapat kemungkinan diagnosis lain selain epulis. Dengan melakukan pemeriksaan penunjang ini, diagnosis klinis dokter akan terkonfirmasi.
Contohnya pada kasus epulis fibromatosa, epulis gigantoseluler, epulis kongenital, dan epulis fissuratum. Pada kasus epulis fibromatosa, diagnosis epulis perlu dikonfirmasi dengan biopsi untuk membedakannya dengan kondisi keganasan. Pada kasus epulis gigantoseluler, pemeriksaan biopsi dan radiografi perlu dilakukan.
Pada epulis kongenital, meskipun diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan klinis, tetap perlu dilakukan konfirmasi dengan pemeriksaan biopsi. Sementara itu, pada epulis fissuratum, biopsi perlu dilakukan pada 2-3 minggu pasca gigi tiruan diperbaiki. Hal ini untuk melakukan konfirmasi diagnosis sekaligus memperkirakan prognosis perawatan.[2,5,12]