Patofisiologi Epulis
Patofisiologi epulis dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu meliputi epulis kongenital, fibromatosa, granulomatosa, fissuratum, gravidarum, angiomatosa, dan gigantoseluler.[1,3]
Epulis Kongenital
Epulis kongenital merupakan jenis epulis yang sangat jarang terjadi. Kondisi ini sering juga disebut sebagai epulis sel tumor granular atau tumor Neumann. Epulis kongenital biasa ditemukan pada bayi di masa neonatal. Epulis ini lebih banyak ditemukan pada wanita, dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga membuat obstruksi jalur napas dan makan pada bayi.
Patofisiologi epulis jenis ini belum diketahui secara pasti. Namun para ahli meyakini bahwa epulis kongenital berasal dari sel mesenkimal primitif yang berasal dari puncak saraf.[5,10,12]
Epulis Fibromatosa
Epulis fibromatosa atau Fibrous Epulis dapat terjadi akibat iritasi terus menerus yang diterima oleh jaringan, contohnya akibat maloklusi gigi yang mengiritasi gingiva. Iritasi terus menerus ini akan menyebabkan peningkatan jaringan kolagen, dan dapat berbentuk sesil (bertangkai) atau jaringan granulasi yang mengalami fibrosis. Dalam beberapa kasus, di atas epulis fibromatosa dijumpai adanya ulserasi jaringan.[6,9,13]
Seiring berjalannya waktu, jika tidak dilakukan penatalaksanaan pada lesi, akan terbentuk tulang di dalam epulis tersebut. Saat sudah terbentuk tulang tersebut, maka terminologi epulis fibromatosa berubah menjadi ossifying fibroid epulis.
Pada orang dewasa, epulis fibromatosa akan berwarna pink tanpa disertai warna kemerahan khas inflamasi. Epulis ini akan tumbuh dari bawah margin gingiva atau papila interdental.[5,10,12]
Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa terbentuk akibat kotoran, seperti sisa makanan atau plak, yang masuk ke dalam soket pasca ekstraksi gigi. Epulis ini dapat digolongkan sebagai komplikasi pasca ekstraksi gigi.[4,5,11,12]
Epulis Fissuratum
Epulis fissuratum merupakan epulis yang muncul pada pengguna gigi tiruan, dimana gigi tiruan tersebut mengiritasi jaringan gingiva. Bagian iritatif dari gigi tiruan tersebut menginisiasi terjadinya ulkus, dan akan berkembang menjadi pembengkakan fibro-epitel.[11,14]
Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum juga disebut sebagai pregnancy epulis, karena epulis jenis ini ditemui pada ibu hamil, khususnya pada trimester ketiga. Epulis gravidarum disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan yang menyebabkan peningkatan sensitivitas respon inflamasi gingiva terhadap plak, kalkulus, dan iritan lain.[4,11,12]
Epulis Angiomatosa
Epulis angiomatosa terjadi akibat adanya respon granulasi yang berlebihan dari proliferasi (reaksi endotel). Sebesar 75% dari epulis angiomatosa terjadi di gingiva, berkembang dari bawah margin gingiva. Sementara 25% lainnya dapat terjadi di mukosa bukal, mukosa labial, dan bagian tubuh lain. Selain sebagai respon trauma, epulis angiomatosa juga dapat merupakan respon dari infeksi non spesifik.[4,11]
Epulis Gigantoseluler
Epulis gigantoseluler berkembang dikaitkan dengan proses tanggalnya gigi decidui, ekstraksi, atau trauma. Epulis jenis ini seringkali disebut juga dengan epulis granulomatosa, karena hubungannya yang erat dengan kejadian trauma mekanis. Namun, beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa epulis gigantoseluler berkaitan dengan hormonal, karena ditemukannya sel-sel yang mengekspresikan reseptor permukaan untuk estrogen.[1,6]