Penatalaksanaan Epulis
Penatalaksanaan epulis tergantung dari jenisnya, tetapi sebagian besar epulis akan mengecil dan menghilang dengan sendiri setelah 8 bulan. Jika lesi epulis tersebut kecil dan tidak mengganggu fungsi pengunyahan dan penelanan, biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan dan pasien cukup diobservasi saja. Sementara itu, jika ukuran lesi besar sehingga mengganggu fungsi, maka dapat dilakukan pengangkatan (eksisi).[2,5,12]
Pilihan perawatan epulis yang paling disukai adalah eksisi. Teknik eksisi yang dapat digunakan adalah excision surgery (bedah eksisi) dan laser excision (eksisi dengan pemanfaatan teknologi laser seperti laser dioda, atau laser CO2).[2,4,7,10-12]
Alternatif perawatan lain yang lebih jarang dipilih antara lain radioterapi, skleroterapi, dan obat topikal seperti perak nitrat. Tiga jenis perawatan ini diklaim memiliki efikasi yang mirip atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan eksisi.[2,4,5,7,10-12]
Epulis Kongenital
Perawatan epulis kongenital adalah dengan melakukan eksisi. Eksisi dilakukan setelah diagnosis epulis terkonfirmasi melalui pemeriksaan biopsi dan radiografi. Selama ini, tidak ditemukan kasus rekurensi pasca eksisi pada epulis kongenital.[5,10,12]
Epulis Fibromatosa
Epulis fibromatosa umumnya tidak menimbulkan sakit. Namun, pada beberapa kasus, keluhan sakit kadang dirasakan akibat trauma sekunder, seperti akibat menyikat gigi, mengunyah, atau penggunaan dental floss. Hal ini dapat terjadi karena ukuran epulis fibromatosa yang besar.
Dengan alasan tersebut, perawatan penyembuhan trauma sekunder diperlukan jika ditemukan luka pada jaringan sehat sekitar epulis. Sementara itu, untuk perawatan epulis fibromatosa, pilihan paling baik adalah dengan melakukan eksisi.[6,7,9,13]
Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa merupakan salah satu komplikasi pasca pencabutan gigi. Epulis jenis ini diakibatkan oleh masuknya debris ke dalam soket sehingga menimbulkan infeksi dan munculnya jaringan granulasi. Perawatan epulis granulomatosa meliputi pembersihan jaringan sekitar epulis jika masih ditemukannya sisa-sisa debris, dan dilanjutkan dengan eksisi.
Beberapa jurnal juga melaporkan keberhasilannya dalam melakukan penatalaksanaan epulis granulomatosa dengan menggunakan skleroterapi. Bahan yang digunakan dalam perawatan skleroterapi tersebut adalah propranolol.[4,5,11,12]
Epulis Fissuratum
Epulis fissuratum merupakan jenis epulis yang terjadi karena trauma kronis akibat penggunaan gigi tiruan yang traumatik. Pada kasus ini, biasanya epulis akan sembuh dan mengecil dengan sendirinya pasca gigi tiruan diperbaiki.
Namun, jika setelah 2-3 minggu pasca gigi tiruan diperbaiki epulis tidak menunjukkan tanda-tanda mengecil, maka dapat dilakukan biopsi untuk melihat histopatologi lesi tersebut.[7,14]
Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum merupakan jenis epulis yang terjadi akibat perubahan hormonal wanita selama masa kehamilan. Dengan demikian, sebagian besar epulis gravidarum akan sembuh dan mengecil sendiri setelah masa kehamilan terlewati, karena sistem hormonal wanita akan kembali normal.[4,11,12]
Epulis Angiomatosa
Pada epulis angiomatosa, pilihan perawatan utama tetap dengan melakukan eksisi, baik dengan bedah eksisi atau dengan laser eksisi. Namun demikian, dilaporkan penggunaan bahan medikasi, seperti Trichloroacetic Acid (TCA) dan fenol, memiliki efikasi yang baik dan tidak menimbulkan kerusakan jaringan masif seperti yang ditimbulkan pada prosedur eksisi.[4,11]
Epulis Gigantoseluler
Pada epulis gigantoseluler, perawatan yang paling efektif adalah dengan melakukan bedah eksisi yang diikuti dengan kuretase seluruh jaringan tulang defek yang melandasinya. Selain itu, gigi yang terlibat juga harus diekstraksi, yang diikuti dengan scaling dan root planing pada area tersebut.
Kasus epulis gigantoseluler ini dilaporkan memiliki tingkat rekurensi yang cukup tinggi, yaitu 10%. Sehingga re-eksisi perlu dilakukan kemudian hari jika terjadi rekurensi.[1,6]