Edukasi dan Promosi Kesehatan Epulis
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien epulis ditekankan pada mengendalikan faktor risiko, misalnya dengan menjaga kebersihan oral yang baik dan menggunakan gigi tiruan dengan ukuran yang sesuai.[2,6,7,9,10]
Edukasi Pasien
Edukasi kepada pasien yang dapat dilakukan adalah memberikan gambaran mengenai faktor risiko yang bisa mengakibatkan epulis. Faktor tersebut terdiri dari trauma mekanis berulang yang dialami pasien dan perubahan hormonal.
Pada faktor trauma mekanis berulang, dokter dan juga pasien dapat mengendalikan faktor risiko tersebut dengan menghilangkan penyebabnya. Misalnya, jika trauma berulang berpotensi disebabkan oleh gigi tiruan yang sudah tidak baik atau adanya trauma oklusi akibat tepi gigi atau restorasi yang tidak baik, maka dokter dapat melakukan edukasi kepada pasien untuk melakukan perawatan guna mengeliminasi faktor risiko tersebut.
Pada faktor risiko akibat perubahan hormonal, biasanya terjadi pada masa kehamilan seorang wanita. Jelaskan pada pasien bahwa epulis gravidarum biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah kehamilan selesai.[2,6,7,9,10]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai kebersihan gigi dan mulut. Kementerian Kesehatan melalui Persatuan Dokter Indonesia (PDGI) membuat Rencana Aksi Nasional yang dirancang selama 2015-2019 sebagai aksi promosi kesehatan gigi dan mulut.
Aksi ini mencakup promosi penggunaan fluoride untuk menjaga kesehatan gigi, edukasi teknik perawatan gigi dan mulut yang mudah pada masyarakat, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia yang melakukan perawatan gigi. Implikasi dari aksi ini, diharapkan dengan meningkatnya kesehatan gigi dan mulut masyarakat, dapat menekan penyakit dan kelainan di rongga mulut, salah satunya epulis.[2,6,7,9,10]