Pendahuluan Glositis
Glositis adalah inflamasi yang terjadi pada lidah. Inflamasi ini memiliki tanda berupa eritema dan depapilasi pada area dorsal lidah, yang menyebabkan lidah menjadi halus. Glositis kadang terjadi tanpa gejala, tetapi kebanyakan kasusnya disertai dengan gejala berupa rasa nyeri hingga panas seperti terbakar yang tidak nyaman.[1,2]
Patofisiologi glositis berkaitan dengan inflamasi yang terjadi pada lidah akibat infeksi, iritasi, alergi, atau gangguan sistemik seperti defisiensi nutrisi. Saat terjadi inflamasi, pembuluh darah di lidah akan mengalami vasodilatasi, yang menyebabkan lidah terasa bengkak, merah, dan nyeri. Selain itu, inflamasi dapat mengganggu sel-sel pembentuk papilla di permukaan lidah, yang dapat mengubah tekstur dan warna lidah.[3-9]
Etiologi glositis dapat bervariasi, meliputi infeksi, iritasi, alergi, defisiensi nutrisi, hingga faktor autoimun. Faktor infeksi bisa berupa infeksi bakteri, jamur, dan virus. Faktor iritasi bisa berupa kontaminasi bahan kimia tertentu pada lidah, konsumsi makanan pedas berlebihan, konsumsi alkohol, hingga rokok. Contoh faktor alergi adalah reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Kemudian, faktor defisiensi nutrisi seperti defisiensi vitamin B, besi, dan folat; serta kondisi autoimun seperti lupus juga bisa menjadi etiologi.[10-11]
Diagnosis glositis didasarkan pada anamnesis gejala yang telah disebutkan di atas dan pada kecurigaan etiologinya. Diagnosis juga dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik lidah dan pemeriksaan penunjang untuk mencari etiologi, misalnya pengujian darah untuk menilai defisiensi nutrisi atau biopsi jika ada kecurigaan keganasan.[5-7,10-14]
Penatalaksanaan glositis dilakukan sesuai etiologinya. Beberapa langkah umum yang dapat diambil adalah perawatan penyebab utama yang diikuti dengan konsumsi obat (jika etiologinya adalah infeksi, iritasi, atau alergi) atau suplemen nutrisi (jika etiologinya merupakan defisiensi nutrisi). Tata laksana juga perlu meliputi edukasi pasien untuk menghindari pemicu jika etiologinya merupakan alergen makanan tertentu. Selain itu, anjurkan pasien berhenti merokok dan berhenti konsumsi alkohol.[1,4,10]