Epidemiologi Glositis
Data epidemiologi glositis yang pasti sulit diketahui karena glositis umumnya menjadi gejala dari penyakit lain, yang bisa sangat variatif. Prevalensi glositis diperkirakan lebih tinggi pada populasi yang rentan mengalami defisiensi nutrisi tertentu, misalnya yang rentang mengalami defisiensi besi atau vitamin B12.
Global
Bervariasinya penyebab glositis menyebabkan data prevalensi dan insiden glositis tidak diketahui dengan pasti. Namun, glositis diperkirakan lebih sering terjadi pada populasi yang rentan defisiensi nutrisi, misalnya defisiensi besi dan vitamin B12. Glositis dapat terjadi pada segala kelompok usia, tetapi dilaporkan paling sering ditemukan pada usia dewasa.[12-13]
Glositis juga dilaporkan lebih sering terjadi pada perokok dan pada orang yang terkena infeksi oral C. albicans, S. mutans, dan herpes simplex virus.[12-13]
Indonesia
Saat ini belum ada data epidemiologi yang adekuat tentang glositis di Indonesia. Studi epidemiologi masih diperlukan untuk mengetahui insiden dan prevalensinya.
Mortalitas
Mortalitas yang berkaitan dengan glositis jarang dilaporkan karena glositis umumnya bukan merupakan kondisi yang secara langsung mengancam jiwa. Namun, glositis dapat merupakan gejala atau tanda dari masalah kesehatan lain yang mendasarinya, misalnya infeksi, anemia defisiensi besi, atau penyakit autoimun seperti lupus. Kondisi medis yang mendasari tersebut berisiko menyebabkan mortalitas jika tidak ditangani dengan baik.[12-13]