Tanyakan juga apakah ada pemicu tertentu, misalnya makanan atau minuman tertentu. Selain itu, tanyakan juga tanda dan gejala yang mungkin mengarah ke etiologi sistemik, misalnya anemia defisiensi besi atau penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) atau sindrom Sjogren.[12-13]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik melibatkan evaluasi langsung lidah dan mulut pasien. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi pemeriksaan lidah itu sendiri, pemeriksaan mukosa mulut, hingga pemeriksaan faring.[5-7,10-14]

Amati permukaan lidah untuk melihat perubahan warna, tekstur, dan pembengkakan. Pemeriksaan mukosa mulut dilakukan untuk melihat tanda lain yang mungkin menyertai keluhan utama. Selain itu, terkadang glositis dapat berhubungan dengan kondisi di area faring, sehingga dokter juga perlu untuk mengamati area ini apakah ada tanda-tanda inflamasi atau tidak.[5-7,10-14]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding glositis dapat berupa stomatitis, gingivitis, oral thrush, dan kanker mulut. Namun, pada umumnya, diagnosis banding lebih berfokus pada macam-macam kemungkinan etiologi glositis.

Stomatitis

Stomatitis adalah peradangan pada selaput lendir mulut, yang dapat mencakup lidah dan area lain di dalam mulut. Stomatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, iritasi kmia, reaksi alergi, atau kondisi medis tertentu.[5-7,10-14]

Stomatitis aftosa (sariawan) dapat muncul sebagai luka kecil dalam mulut, termasuk di lidah. Luka ini dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman, yang mirip dengan gejala glositis.[5-7,10-14]

Gingivitis

Gingivitis adalah peradangan gusi yang mungkin menyebar ke daerah sekitar lidah. Gejalanya dapat mencakup pembengkakan, perubahan warna, dan nyeri.[5-7,10-14]

Oral Thrush

Infeksi jamur Candida albicans pada mulut (oral thrush) dapat menyebabkan lesi putih yang melekat pada lidah dan mukosa mulut.[5-7,10-14]

Kanker Mulut

Meskipun lebih jarang, kanker mulut, termasuk kanker lidah, dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan glositis. Untuk menegakkan diagnosis yang tepat, dokter sebaiknya melakukan pemeriksaan tidak hanya pada lidah tetapi juga pada seluruh rongga mulut, dan melakukan biopsi jika perlu.[5-7,10-14]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang umumnya dilakukan untuk mengidentifikasi etiologi pendasar glositis, sehingga terapi dapat disesuaikan dengan etiologinya. Pemilihan pemeriksaan penunjang dilakukan berdasarkan kecurigaan saat anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan Darah

Apabila ada kecurigaan penyakit imunosupresif seperti HIV yang menyebabkan infeksi oportunistik sebagai etiologi pendasar, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan HIV. Pemeriksaan level besi dan level vitamin B12 dapat dilakukan jika defisiensinya dicurigai sebagai etiologi glositis.[5-7,10-14]

Apabila ada kecurigaan penyakit autoimun sebagai etiologi pendasar, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan rheumatoid factor, anti-ro, anti-la, laju endap darah (LED), dan C-reactive protein (CRP) sesuai indikasi.[5-7,10-14]

Kultur Mikroorganisme

Apabila dokter mencurigai adanya infeksi bakteri atau jamur, dokter dapat melakukan kultur dari sampel lidah untuk mengidentifikasi patogen penyebabnya bila perlu.[10-14]

Biopsi Lidah

Dalam kasus-kasus tertentu, terutama kasus yang dicurigai sebagai keganasan, biopsi lidah mungkin diperlukan untuk evaluasi perubahan jaringan secara detail.[5-7,10-14]