Edukasi dan Promosi Kesehatan Halitosis
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien dengan halitosis merupakan langkah yang fundamental untuk melakukan pengendalian faktor risiko. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan halitosis adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut, menjalani gaya hidup sehat, dan rutin memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi 6-12 bulan sekali.[1-3]
Edukasi Pasien
Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien yang menderita halitosis yaitu terkait etiologi yang menjadi penyebab utama halitosis. Hal ini penting agar pengendalian faktor risiko juga dilakukan secara aktif oleh pasien.[1,2]
Jika halitosis terjadi karena faktor intraoral, maka dokter gigi dapat memberikan edukasi terkait faktor yang menimbulkan halitosis tersebut sembari melakukan penatalaksanaan. Hal ini bertujuan agar halitosis dapat dikurangi secara signifikan atau menghilangkannya sama sekali.[1,2]
Jika halitosis terjadi karena faktor non-oral/sistemik, maka perlu diberikan edukasi kepada pasien bahwa halitosis ini merupakan akibat yang timbul dari faktor sistemik, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut dan perawatan kolaborasi dengan bidang spesialis yang terkait.[2,3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Selain itu, dokter gigi juga dapat memberikan edukasi kepada pasien untuk mencegah timbulnya halitosis, yaitu dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu pagi hari pada 30 menit setelah sarapan, dan malam hari sebelum tidur.[1-3]
Saat menyikat gigi, pasien harus juga membersihkan permukaan lidah dengan lembut. Selain itu, sela-sela gigi juga perlu dibersihkan menggunakan benang gigi. Sebisa mungkin hindari tusuk gigi, karena penggunaan tusuk gigi justru dapat membuat sisa makanan masuk jauh ke dalam sulkus gingiva.[1-3]
Bila pasien menggunakan behel atau kawat gigi, lakukan pembersihan gigi dengan sikat gigi khusus sehingga sisa makanan tidak menempel di brace. Bila pasien menggunakan gigi tiruan lepasan, wajibkan pasien untuk melepas gigi tiruan tersebut pada malam hari dan rutin dibersihkan.[1-3]
Bila dianggap perlu, pasien dapat menggunakan obat kumur atau strip penyegar mulut yang mengandung minyak esensial sehingga dapat membantu menyamarkan halitosis.[1-3]
Pasien juga direkomendasikan untuk memperbanyak minum air putih serta makan buah dan sayur. Pasien juga perlu menghindari makan atau minuman yang dapat menimbulkan halitosis seperti bawang dan makanan pedas.[1-3]
Pasien juga diedukasi untuk menghindari gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol. Selain itu, pasien diajak untuk rutin melakukan pemeriksaan kondisi gigi dan mulut minimal 6 bulan sekali.[1-3]
Penulisan pertama oleh: drg. Fiesta Ellyzha Eka Hendraputri