Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Halitosis general_alomedika 2022-12-27T10:25:20+07:00 2022-12-27T10:25:20+07:00
Halitosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Halitosis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi halitosis yang diterima secara luas adalah akibat adanya pembentukan gas volatile sulfur compounds (VSCs) yang disebabkan oleh interaksi antara bakteri dengan protein di dalam rongga mulut yang dihasilkan oleh putrefaksi sisa makanan, deskuamasi sel-sel epitel, saliva, dan darah. VSCs ini terdiri dari hidrogen sulfida (H2S), metil merkaptan (CH3SH), dan dimetil sulfida (C2H6S).[2,4]

Bersamaan dengan pembentukan gas VSCs, terjadi pula pembentukan diamina dan asam lemak rantai pendek yang disebabkan oleh penguraian asam amino (sistein, sistin, metionin, triptopan, dan lisin) oleh enzim mikroba.[2-4]

Bakteri yang dilaporkan paling banyak berkaitan dengan halitosis ini adalah bakteri proteolitik, anaerobik, gram negatif, dan tidak dikaitkan dengan spesies bakteri lain penyebab infeksi. Bakteri-bakteri jenis ini sering hidup dan berkembang biak pada karies, poket periodontal, celah interdental, dan dorsum lidah.[1-5]

Contoh spesies-spesies bakteri gram negatif yang berkaitan dengan halitosis adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Actinomyces, Atopobium parvulum, Campylobacter rectus, Desulfovibrio, Eikenella corrodens, Eubacterium sulci, Fusobacterium nucleatum, Peptostreptococcus micros, Porphyromonas endodontalis, Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia, Treponema denticola, Veilonella sp, dan Vibrio sp. Satu-satunya bakteri gram positif yang dikaitkan dengan halitosis adalah Stomatococcus mucilaginous.[3,5]

Kondisi Fisiologis Oral

Halitosis juga dapat disebabkan oleh kondisi fisiologis rongga mulut, khususnya terjadi pada malam hari saat tidur. Pada saat ini, terjadi penurunan produksi saliva yang menyebabkan bakteri penghasil VSCs menjadi lebih aktif. Dengan demikian, halitosis sering terjadi pada saat bangun tidur atau biasa disebut dengan morning breath. Namun, kondisi ini tidak permanen dan halitosis akan hilang sendirinya setelah sarapan, berkumur dengan air, dan menyikat gigi.[1,2]

Kondisi Patologis Oral

Kondisi patologis rongga mulut dapat menginisiasi timbulnya halitosis. Contohnya adalah penyakit periodontal, inflamasi peri-implan, karies profunda, nekrosis pulpa terbuka, perikoronitis, lesi-lesi mukosa mulut, food impaction dan food retention, restorasi gigi yang kurang baik, gigi tiruan yang tidak terawat dengan baik, dan xerostomia.[1,2]

 

 

Penulisan pertama oleh: drg. Fiesta Ellyzha Eka Hendraputri

Referensi

1. Ortiz V, Filippi A. Halitosis. Monogr Oral Sci. 2021;29:195-200. doi: 10.1159/000510192. Epub 2020 Dec 21. PMID: 33427224.
2. Madhushankari GS, Yamunadevi A, Selvamani M, Mohan Kumar KP, Basandi PS. Halitosis - An overview: Part-I - Classification, etiology, and pathophysiology of halitosis. J Pharm Bioall Sci 2015;7:S339-43.
3. Wu J, Cannon RD, Ji P, Farella M, Mei L. Halitosis: prevalence, risk factors, sources, measurement and treatment - a review of the literature. Aust Dent J. 2020 Mar;65(1):4-11. doi: 10.1111/adj.12725. Epub 2019 Nov 15. PMID: 31610030.
4. Silva MF, Leite FRM, Ferreira LB, Pola NM, Scannapieco FA, Demarco FF, Nascimento GG. Estimated prevalence of halitosis: a systematic review and meta-regression analysis. Clin Oral Investig. 2018 Jan;22(1):47-55. doi: 10.1007/s00784-017-2164-5. Epub 2017 Jul 4. PMID: 28676903.
5. Silva CR, Silva CC, Rodrigues R. Etiology of halitosis in pediatric dentistry. Arch Pediatr. 2022 Aug;29(6):467-474. doi: 10.1016/j.arcped.2022.05.009. Epub 2022 Jun 3. PMID: 35667997.

Pendahuluan Halitosis
Etiologi Halitosis

Artikel Terkait

  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
    Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 02 September 2023, 17:31
Mnemonic #30 : Penyebab Halitosis (Bau Mulut)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Makanan yang TersangkutU - Untreated Karies GigiL - Lesi Gusi atau PeriodontitisU - Ulserasi pada area MulutT - Terbiasa Merokok, Konsumsi Alkohol atau...
dr.Roshni Manwani
Dibalas 08 Juli 2021, 11:42
Pasien dengan bau mulut berkepanjangan apakah penyebabnya - THT Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr Rano, Bagaimana treatment terhadap pasien yang sering complain bau mulut yang tidak kunjung hilang dengan menjaga hygiene yang baik? Dan juga apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.