Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Halitosis general_alomedika 2022-12-27T10:27:24+07:00 2022-12-27T10:27:24+07:00
Halitosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Halitosis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Epidemiologi halitosis baik secara global maupun regional sebenarnya masih sulit ditentukan oleh peneliti karena berbagai alasan. Alasan yang pertama adalah karena ketiadaan konsensus tentang kriteria diagnostik dan metode deteksi yang digunakan untuk menetapkan seseorang mengalami halitosis atau tidak.[3,4]

Alasan yang kedua, hampir di semua populasi dan kebudayaan, halitosis adalah suatu hal yang tabu dan memalukan. Sehingga hal ini memengaruhi jumlah responden yang mau berpartisipasi dalam peneltian halitosis. Namun demikian, beberapa penelitian telah melaporkan prevalensi halitosis di berbagai wilayah di dunia.[3,4]

Global

Angka epidemiologi halitosis secara global dilaporkan oleh Patil, dkk. pada tahun 2019 dimana disebutkan sebanyak 2,4% populasi dewasa mengalami halitosis. Laporan lain menyebutkan bahwa halitosis hampir ditemukan pada seluruh populasi dan berbagai macam kelompok usia. Halitosis juga ditemukan meningkat seiring dengan pertambahan usia.[3,4]

Angka prevalensi dilaporkan sebesar 5-75% pada anak-anak, sementara pada orang dewasa ditemukan prevalensi sebesar 8-50%. Halitosis sedang (moderate) dilaporkan terjadi pada 30% populasi. Sementara sisanya melaporkan pernah mengalami halitosis selama setidaknya setengah hari (morning breath). Selain itu, bau mulut yang parah dilaporkan terjadi pada kurang dari 5% populasi.[3,4]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi nasional terbaru terkait halitosis, tetapi menurut hasil laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2013, disebutkan bahwa halitosis ditemukan pada 28.6% dari total 25.9%

Mortalitas

Halitosis belum pernah dilaporkan menjadi penyebab langsung kematian. Namun demikian, beberapa penyebab halitosis seperti karsinoma dan abses gigi yang disertai dengan komplikasi sepsis dapat meningkatkan risiko mortalitas penderita.[3,4,10]

 

 

Penulisan pertama oleh: drg. Fiesta Ellyzha Eka Hendraputri

Referensi

3. Wu J, Cannon RD, Ji P, Farella M, Mei L. Halitosis: prevalence, risk factors, sources, measurement and treatment - a review of the literature. Aust Dent J. 2020 Mar;65(1):4-11. doi: 10.1111/adj.12725. Epub 2019 Nov 15. PMID: 31610030.
4. Silva MF, Leite FRM, Ferreira LB, Pola NM, Scannapieco FA, Demarco FF, Nascimento GG. Estimated prevalence of halitosis: a systematic review and meta-regression analysis. Clin Oral Investig. 2018 Jan;22(1):47-55. doi: 10.1007/s00784-017-2164-5. Epub 2017 Jul 4. PMID: 28676903.
10. Ginting, VB, Alamsyah, RM. 2018. Prevalensi, Pengetahuan, dan Persepsi Halitosis pada Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. Medan: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11676

Etiologi Halitosis
Diagnosis Halitosis

Artikel Terkait

  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
    Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 02 September 2023, 17:31
Mnemonic #30 : Penyebab Halitosis (Bau Mulut)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Makanan yang TersangkutU - Untreated Karies GigiL - Lesi Gusi atau PeriodontitisU - Ulserasi pada area MulutT - Terbiasa Merokok, Konsumsi Alkohol atau...
dr.Roshni Manwani
Dibalas 08 Juli 2021, 11:42
Pasien dengan bau mulut berkepanjangan apakah penyebabnya - THT Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr Rano, Bagaimana treatment terhadap pasien yang sering complain bau mulut yang tidak kunjung hilang dengan menjaga hygiene yang baik? Dan juga apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.