Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Halitosis general_alomedika 2022-12-27T10:26:43+07:00 2022-12-27T10:26:43+07:00
Halitosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Halitosis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Etiologi halitosis dapat dibedakan menjadi faktor oral seperti karies atau higiene dental yang buruk; faktor ekstraoral (sistemik) seperti diabetes mellitus atau gagal ginjal; dan faktor psikogenik seperti depresi atau obsessive compulsive disorder. Sebagian besar kasus halitosis disebabkan oleh faktor oral dan organ terkait yakni telinga, hidung, dan tenggorokan.[6,7]

Etiologi

Sebesar 87% kasus halitosis disebabkan karena faktor oral dan organ terkait yakni telinga, hidung, dan tenggorokan. Sementara, hanya 13% kasus yang disebabkan oleh faktor non-oral.[6,7]

Faktor Oral

Etiologi halitosis akibat faktor oral contohnya adalah kebersihan rongga mulut yang buruk, keberadaan bakteri, tongue coating, penyakit periodontal, karies profunda, xerostomia, inflamasi peri-implan, perikoronitis, debris, dan nekrosis pulpa terbuka.[6,7]

Selain itu, merokok, konsumsi alkohol, penggunaan tembakau (menyirih), kelainan-kelainan pada telinga, hidung dan tenggorokan yakni tonsilitis, sinusitis, dan rhinitis juga diklasifikasikan sebagai faktor oral. Pria lebih banyak terdampak oleh penyebab-penyebab ini dibandingkan dengan wanita.[2,7]

Faktor Ekstroral

Contoh faktor ekstraoral (sistemik) yang dapat menyebabkan halitosis adalah penyakit sistemik dan gangguan psikogenik. Contoh kelainan sistemik yang dapat menyebabkan halitosis adalah diabetes mellitus (melalui jalur ketoasidosis), gagal ginjal, dan rusaknya organ hati.[1,2,7]

Gangguan pencernaan juga dipercaya dapat menyebabkan halitosis. Bakteri Helicobacter pylori dicurigai menjadi penyebab halitosis. Selain itu, keadaan seperti oesophageal reflux dan pyloric stenosis juga dianggap dapat menimbulkan halitosis.[4,6]

Faktor Psikogenik

Faktor psikogenik juga dapat menyebabkan halitosis, dimana pada depresi dan obsessive compulsive disorder, terjadi penurunan volume saliva yang mengakibatkan kondisi xerostomia. Hal ini karena glandula salivarius distimulasi oleh nervus yang berhubungan dengan sistem nervus otonomi, dimana sistem nervus ini akan terdampak oleh kondisi psikogenik. Xerostomia inilah yang akan menyebabkan halitosis.[7,8]

Selain itu, terdapat pula jenis halitosis lain, yaitu pseudohalitosis dan halitophobia. Pada kedua jenis halitosis ini, pasien merasa bahwa mereka memiliki bau mulut, padahal bau tersebut tidak dapat dirasakan oleh orang lain. Gejala ini kemungkinan disebabkan oleh suatu bentuk delusi atau hipokondriasis monosimptomatik.[1,2]

Faktor Risiko

Faktor risiko halitosis menyangkut faktor-faktor etiologis dari halitosis. Faktor-faktor tersebut adalah:

  • Higiene dental yang buruk
  • Diabetes mellitus
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Penggunaan tembakau (menyirih)[2,6,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: drg. Fiesta Ellyzha Eka Hendraputri

Referensi

1. Ortiz V, Filippi A. Halitosis. Monogr Oral Sci. 2021;29:195-200. doi: 10.1159/000510192. Epub 2020 Dec 21. PMID: 33427224.
2. Madhushankari GS, Yamunadevi A, Selvamani M, Mohan Kumar KP, Basandi PS. Halitosis - An overview: Part-I - Classification, etiology, and pathophysiology of halitosis. J Pharm Bioall Sci 2015;7:S339-43.
4. Silva MF, Leite FRM, Ferreira LB, Pola NM, Scannapieco FA, Demarco FF, Nascimento GG. Estimated prevalence of halitosis: a systematic review and meta-regression analysis. Clin Oral Investig. 2018 Jan;22(1):47-55. doi: 10.1007/s00784-017-2164-5. Epub 2017 Jul 4. PMID: 28676903.
6. Bawazir OA. Risk Factors, Diagnosis, and Management of Halitosis in Children: A Comprehensive Review. J Contemp Dent Pract. 2021 Aug 1;22(8):959-963. PMID: 34753852.
7. Torsten M, Gómez-Moreno G, Aguilar-Salvatierra A. Drug-related oral malodour (halitosis): a literature review. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2017 Nov;21(21):4930-4934. PMID: 29164566.
8. Aydin M, Bollen CM, Özen ME. Diagnostic Value of Halitosis Examination Methods. Compend Contin Educ Dent. 2016 Mar;37(3):174-178;quiz180. PMID: 26977897.

Patofisiologi Halitosis
Epidemiologi Halitosis

Artikel Terkait

  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
    Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 02 September 2023, 17:31
Mnemonic #30 : Penyebab Halitosis (Bau Mulut)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Makanan yang TersangkutU - Untreated Karies GigiL - Lesi Gusi atau PeriodontitisU - Ulserasi pada area MulutT - Terbiasa Merokok, Konsumsi Alkohol atau...
dr.Roshni Manwani
Dibalas 08 Juli 2021, 11:42
Pasien dengan bau mulut berkepanjangan apakah penyebabnya - THT Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr Rano, Bagaimana treatment terhadap pasien yang sering complain bau mulut yang tidak kunjung hilang dengan menjaga hygiene yang baik? Dan juga apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.