Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hiperkalemia general_alomedika 2023-03-29T11:04:27+07:00 2023-03-29T11:04:27+07:00
Hiperkalemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hiperkalemia

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Etiologi hiperkalemia didasari oleh 3 hal, yaitu peningkatan asupan kalium, gangguan distribusi kalium intrasel dan ekstrasel, ataupun gangguan ekskresi kalium.

Tiga hal yang mendasari hiperkalemia tersebut bisa didapat dari:

  • Gangguan sistem ekskresi ginjal yang diakibatkan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus atau penurunan sekresi pada tubulus distal nefron
  • Gangguan sistem renin angiotensin yang dipicu oleh efek hormon (seperti aldosteron), atau akibat inhibisi secara farmakologis oleh obat
  • Defisiensi insulin

  • Asidosis
  • Kerusakan jaringan yang dapat melisiskan sel, seperti pada kasus luka bakar, rhabdomyolysis, dan trauma[1,8]

Faktor Risiko

Beberapa penyakit penyerta dan penggunaan obat dapat menginduksi hiperkalemia. Pasien dengan riwayat gagal ginjal, diabetes, atau gagal jantung lebih berisiko untuk terkena hiperkalemia. Obat obatan yang dapat memicu terjadinya hiperkalemia antara lain captopril, ramipril, candesartan, mineralocorticoid receptor antagonist (MRA), dan K+ sparing diuretic seperti spironolactone.

Gagal Ginjal

Gagal ginjal akut maupun kronik merupakan faktor risiko hiperkalemia karena dapat menyebabkan gangguan sekresi kalium. Sebuah meta analisis menunjukkan bahwa risiko hiperkalemia akan terkait dengan laju filtrasi glomerulus. Penurunan laju filtrasi glomerulus hingga 15 ml/menit meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia hingga 2 kali lipat.[12]

Diabetes Mellitus

Pasien dengan diabetes mellitus berisiko mengalami hiperkalemia karena keadaan hipoaldosteronisme hiporeninemik yang berhubungan dengan berkurangnya kemampuan untuk memindahkan kalium ke ruang intraseluler dan gangguan ekskresi ginjal.[11,13]

Gagal Jantung

Pasien gagal jantung mengalami peningkatan risiko hiperkalemia karena penyakit itu sendiri, komorbiditas yang dimiliki, serta terapi yang dikonsumsi.[3]

Obat-obatan

Berikut obat obatan yang dapat menginduksi hiperkalemia:

  • Mengganggu sinyal aldosteron, seperti penyekat beta, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACEI), angiotensin receptor blocker (ARB), heparin, ketoconazole, spironolactone

  • Mengganggu reabsorpsi natrium distal, seperti amilorid, triamterene, trimethoprim

  • Mempengaruhi perpindahan kalium dalam sel, seperti agonis alfa, digoxin, succinylcholine, isofluran, minoksidil, somatostatin, dan mannitol

  • Memiliki kandungan kalium yang tinggi, seperti penicillin intravena[8,11,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Alsauskas DC, Mackelait L, Nayak V. Hyperkalemia. Medscape, 2016. https://emedicine.medscape.com/article/240903-overview
3. Sarwar CMS, Papadimitriou L, Pitt B, Piña I, Zannad F, Anker SD, Gheorghiade M, Butler J. Hyperkalemia in Heart Failure. Journal of The American College of Cardiology. 2016. 68(14): 1575-1589. https://www.jacc.org/doi/pdf/10.1016/j.jacc.2016.06.060
8. Montford JR, Linas S. How Dangerous Is Hyperkalemia? JASN, 2017. 28 (11) 3155-3165. https://doi.org/10.1681/ASN.2016121344
9. Palmer BF. Regulation of Potassium Homeostasis. Clin J Am Soc Nephrol. 2015 Jun 5;10(6):1050-60. doi: 10.2215/CJN.08580813. Epub 2014 Apr 10. PMID: 24721891; PMCID: PMC4455213.
11. Hunter RW, Bailey MA. Hyperkalemia: pathophysiology, risk factors and consequences. Nephrol Dial Transplant. 2019;34(Suppl 3):iii2-iii11. doi:10.1093/ndt/gfz206
13. Sousa AG, Cabral JV, El-Feghaly WB, de Sousa LS, Nunes AB. Hyporeninemic hypoaldosteronism and diabetes mellitus: Pathophysiology assumptions, clinical aspects and implications for management. World J Diabetes. 2016;7(5):101-111.
14. Robert W Hunter, Matthew A Bailey, Hyperkalemia: pathophysiology, risk factors and consequences, Nephrology Dialysis Transplantation, Volume 34, Issue Supplement_3, December 2019, Pages iii2–iii11, https://doi.org/10.1093/ndt/gfz206

Patofisiologi Hiperkalemia
Epidemiologi Hiperkalemia

Artikel Terkait

  • Peran Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia
    Peran Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia
  • Sodium Zirconium Cyclosilicate untuk Penanganan Hiperkalemia
    Sodium Zirconium Cyclosilicate untuk Penanganan Hiperkalemia
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Desember 2023, 18:00
Kecepatan syringe pump untuk terapi hiperkalemia
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Dok, izin bertanya. Sp. PD di RS saya untuk hiperkalemia dengan menggunakan D40% 2 fl + insulin 10 IU dalam 50 ml menggunakan syringe pump. Untuk kecepatan...
dr.selvi hokman
Dibalas 12 Juli 2023, 20:07
Hiperkalemia pada pasien diare
Oleh: dr.selvi hokman
3 Balasan
Alo dokter. Saya mendapatkan pasien usia 23 tahun dengan diare dan muntah. Pasien juga memiliki keram dibagian kaki dan punggungnya. Kemudian dilakukan...
Anonymous
Dibalas 23 Juni 2023, 15:23
Waktu pemeriksaan elektrolit ulang setelah koreksi hiperkalemia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter , izin bertanya untuk pemeriksaan elektrolit ulang setelah koreksi hiperkalemi itu berapa jam ya? Kadar kalium pasien sblm koreksi 7.1

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.