Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipokalemia general_alomedika 2023-08-18T11:30:18+07:00 2023-08-18T11:30:18+07:00
Hipokalemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipokalemia

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Hipokalemia adalah kondisi kadar kalium serum <3,5 mEq/L atau <3,5 mmol/L. Hipokalemia dinyatakan berat jika kadar kalium serum <2,5 mEq/L, sedangkan kadar 2,5‒3,0 mEq/L disebut hipokalemia sedang. Kondisi ini dapat mengancam nyawa sehingga memerlukan tata laksana segera.[1-4]

Hipokalemia merupakan salah satu gangguan elektrolit yang sering terjadi dalam praktik klinis, terutama pada pasien dalam perawatan di rumah sakit maupun komunitas lansia. Peningkatan ekskresi kalium merupakan penyebab hipokalemia yang paling sering. Selain itu, hipokalemia dapat juga diakibatkan oleh asupan kalium yang tidak adekuat atau pergeseran kalium ekstrasel menuju ruang intrasel.[1-4]

shutterstock_1865582245-min

Pasien hipokalemia ringan seringkali tidak menunjukkan gejala. Gejala seringkali tidak spesifik dan berkaitan dengan otot maupun fungsi jantung, di mana kadar kalium serum pasien biasanya telah <3 mEq/L. Kemudian, pasien mengalami gejala kelemahan, nyeri dan kram otot, kontrol diabetes yang buruk, palpitasi, hingga gejala psikologis.[2,3]

Pada pemeriksaan fisik, seringkali dalam batas normal. Namun, hipokalemia berat dapat menimbulkan aritmia kardiak dan gagal napas akut karena paralisis otot yang mengancam nyawa. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien dengan hipokalemia terutama fokus dalam mencari adanya gangguan neurologis dan disritmia kardiak.[2-4]

Pemeriksaan laboratorium disertai pemeriksaan kadar kalium urine, kadar kalium serum dan elektrokardiografi. Pada beberapa kasus, dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat diketahui penyebab dari hipokalemia[2-4]

Tata laksana hipokalemia berhubungan dengan menurunkan hilangnya kalium, mengganti cadangan kalium, mengevaluasi kemungkinan toksisitas, dan menentukan penyebab hipokalemia untuk pencegahan terjadinya hipokalemia berulang. Penggantian kalium diupayakan secara oral apabila memungkinkan, tetapi pada kondisi gawat darurat maupun pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat kalium oral dapat diberikan kalium intravena.[2,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Kardalas E, Paschou SA, et al. Hypokalemia: A Clinical Update. Endocrinology Connections. 2018:7(4):R135-46.
2. Lederer E. Hypokalemia. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/242008-overview
3. Tinawi M. Hypokalemia: A Practical Approach to Diagnosis and Treatment. Archives of Clinical and Biomedical Research. 2020:4(2):48066
4. Castro D, Sharma S. Hypokalemia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482465/

Patofisiologi Hipokalemia

Artikel Terkait

  • Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
    Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
  • Bahan Makanan Sumber Kalium untuk Pasien Hipokalemia
    Bahan Makanan Sumber Kalium untuk Pasien Hipokalemia
Diskusi Terkait
dr.Dr Jo Kristine yoewono
Dibalas 10 Mei 2023, 09:34
Terapi untuk pasien hipokalemia dan hipokalsemia yang mengalami penurunan kesadaran
Oleh: dr.Dr Jo Kristine yoewono
4 Balasan
Teman sejawat ijin berdiskusi pada pasien saya usia 24 th perempuan datang dengan penurunan kesadaran di cek mri dan ct scan gak ada kelainan dan lab hanya...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 16 Januari 2023, 13:38
Bahan Makanan Sumber Kalium untuk Pasien Hipokalemia - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien mengeluh otot lemah dan mudah lelah, ternyata hasil laboratorium menunjukkan kondisi hipokalemia (level kalium serum <5,0 mEq/L). Salah...
Anonymous
Dibalas 12 November 2022, 12:15
Bisakah koreksi natrium dan kalium dilakukan secara bersamaan?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien dengan hiponatremia kadar Na 120 mmol dan hipokalemia kadar K 2,25 mmol. Pasien akan diberikan NaCl 3% dan KCL, untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.