Prognosis Rhabdomyolysis
Prognosis keseluruhan untuk pasien dengan rhabdomyolysis cukup baik. Pasien yang fungsi ginjalnya terganggu biasanya dapat pulih ke fungsi ginjal normal atau mendekati normal dan tidak memerlukan dialisis. Angka mortalitas keseluruhan rhabdomyolysis adalah sekitar 5%, akan tetapi angka ini dipengaruhi oleh kondisi komorbid atau komplikasi yang dialami pasien. Komplikasi yang perlu diwaspadai adalah sindrom kompartemen dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan hiperkalemia simptomatik yang menginduksi aritmia jantung.[2,3,8]
Komplikasi
Komplikasi rhabdomyolysis dapat muncul dini atau lambat. Komplikasi dapat mencakup hiperkalemia, disfungsi hati, disfungsi jantung, gagal ginjal akut, disseminated intravascular coagulation (DIC), dan sindrom kompartemen. Gagal ginjal akut adalah komplikasi sistemik yang paling umum dari rhabdomyolysis dan bertanggung jawab untuk sebagian besar morbiditas dan mortalitas terkait rhabdomyolysis.[1]
Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut merupakan komplikasi yang paling banyak terjadi pada rhabdomyolysis, yaitu sekitar 10 sampai 55% dan dikaitkan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi. Mekanismenya melibatkan mioglobin yang bersifat toksik terhadap ginjal serta kondisi hipovolemia yang menurunkan perfusi ke ginjal. Namun, bahkan kelompok pasien ini biasanya sembuh dengan fungsi ginjal normal atau mendekati normal.[3,4,6]
Sindrom Kompartemen
Kerusakan otot dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan dan peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot. Kondisi ini dapat menekan pembuluh darah sehingga perfusi ke otot dan saraf di kompartemen tersebut menjadi terganggu. Fasciotomi perlu dilakukan untuk mengatasi komplikasi ini.[3,4]
Disseminated Intravascular Coagulation
Akibat dikeluarkannya thromboplastin saat proses kerusakan otot berlangsung, dapat terjadi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC). Hal ini ditandai dengan peningkatan prothrombin time, INR, D-dimer, dan trombositopenia.[3,4]
Gangguan Elektrolit
Gangguan elektrolit yang dapat terjadi pada kondisi rhabdomyolysis adalah hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia (pada fase awal penyakit), dan hiperkalsemia (pada fase lanjut penyakit).[2-4]
Aritmia
Kondisi aritmia jantung dapat dicetuskan oleh gangguan elektrolit seperti hiperkalemia atau hipokalsemia.[2,4]
Prognosis
Prognosis rhabdomyolysis tergantung dari kondisi dan penyebab yang mendasarinya. Pada pasien dengan gagal ginjal akut serta kadar creatine kinase (CK) yang lebih tinggi, risiko mortalitas dilaporkan lebih tinggi. Namun, penanganan yang adekuat sedini mungkin dapat menghasilkan luaran yang baik.
Secara umum, angka mortalitas rhabdomyolysis adalah sekitar 5%. Mortalitas keseluruhan di antara pasien rawat inap dengan CK >5000 IU/L adalah sekitar 14%. Gagal ginjal akut dilaporkan pada 15% pasien. Pada pasien yang memerlukan terapi pengganti ginjal, seperti hemodialisis, risiko mortalitas mencapai 59% [1-3]