Prognosis Sindroma Nefritik
Progresivitas prognosis perjalanan penyakit sindroma nefritik yang cenderung self limiting pada anak, menyebabkan persentase kesembuhan yang dinilai dari perbaikan fungsi ginjal pada kelompok usia ini lebih tinggi, yaitu mencapai 85-95% pada anak dengan Glomerulonefritis akut post streptococcus (GNAPS), dimana GNAPS merupakan etiologi tersering sindroma nefritik.[1]
Komplikasi
Komplikasi sindroma nefritik pada ginjal antara lain, gagal ginjal akut (GGA) dan penyakit ginjal kronis (PGK), yang terjadi akibat oleh proses inflamasi yang terjadi. Gagal ginjal akut (GGA) sering merupakan gambaran awal dari glomerulonefritis jenis crescentic, sedangkan pada jenis lain lebih banyak berkembang menjadi glomerulonefritis kronis dan PGK, kemudian menjadi penyakit ginjal tahap akhir yang membutuhkan dialisis.[1,21]
Komplikasi lain yang dapat terjadi antara lain adalah edema paru akut yang disebabkan karena overload cairan serta ensefalopati hipertensi.[1,21]
Prognosis
Prognosis dari sindroma nefritik tergantung dari etiologi dan usia pasien. Sindroma nefritik pada anak sifatnya akut dan self-limiting, sedangkan pada orang dewasa bersifat kronik progresif. Dialisis diindikasikan pada gangguan ginjal serius atau pada keadaan akut tertentu yang mengancam nyawa.[1,3]
Poststreptococcal Glomerulonephritis
Prognosis sindroma nefritik yang disebabkan oleh poststreptococcal glomerulonephritis (PSGN) maupun penyakit lain seperti scarlet fever, umumnya sangat baik, bahkan pada mereka yang sudah mengalami gagal ginjal akut. Perbaikan gejala dan manifestasi klinis dapat terjadi dengan cepat, segera setelah infeksi teratasi. Perbaikan diuresis mulai terjadi dalam 1 minggu, sedangkan nilai serum kreatinin kembali normal dalam 3-4 minggu. Hematuria biasanya hilang dalam 3-6 bulan. Proteinuria umumnya lebih cepat mengalami perbaikan daripada hematuria mikroskopik.[27]