Epidemiologi Alzheimer
Data epidemiologi memperkirakan bahwa penyakit Alzheimer mempengaruhi sekitar 50 juta pasien di seluruh dunia. Jumlah ini diproyeksikan meningkat 2 kali lipat setiap 5 tahun dan akan mencapai 152 juta pada tahun 2050.[2,9]
Global
Terdapat sekitar 50 juta pasien dengan penyakit Alzheimer di seluruh dunia. Angka tersebut diperkirakan meningkat 2 kali lipat setiap 5 tahun.
Prevalensi penyakit Alzheimer dilaporkan lebih tinggi pada negara berpenghasilan tinggi dibandingkan negara berpenghasilan lebih rendah seperti Indonesia dan negara-negara Afrika. Jepang merupakan negara yang dilaporkan memiliki prevalensi tertinggi, dengan 3079 kasus per 100,000 populasi.
Kematian yang berkaitan dengan dementia sendiri diperkirakan akan meningkat dari 2,4 juta per tahun menjadi 5,8 juta pada tahun 2040. Meski tidak berbeda bermakna, perempuan dilaporkan lebih banyak terkena penyakit Alzheimer dibandingkan laki-laki.[2,6,10]
Indonesia
Estimasi penderita dementia di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 987.673 dan diperkirakan akan meningkat terus menjadi 3.399.285 pada tahun 2050. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa pada tahun 2019. Oleh karena itu, diperkirakan angka penderita Alzheimer pun meningkat setiap tahunnya.[11,12]
Mortalitas
Dementia merupakan penyebab paling umum kematian pada usia lanjut. Di Amerika Serikat, berdasarkan survei Medicare dari 22.896 dewasa berusia 65 tahun ke atas, dementia merupakan penyebab kematian kedua terbanyak setelah gagal jantung. Pada dasarnya, pasien tidak meninggal secara langsung karena penyakit Alzheimer, namun disebabkan oleh kerentanan terhadap penyakit lain yang timbul sebagai konsekuensi Alzheimer, seperti infeksi dan jatuh. Sebuah tinjauan sistematik menunjukkan bahwa angka harapan hidup rata-rata pasien Alzheimer setelah terdiagnosis adalah 5,8 tahun.[1,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani