Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Cerebral Palsy general_alomedika 2024-08-08T14:49:44+07:00 2024-08-08T14:49:44+07:00
Cerebral Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Cerebral Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Data epidemiologi mengindikasikan bahwa cerebral palsy merupakan penyebab disabilitas pada masa kanak yang paling banyak. Gangguan ini paling sering ditemukan pada bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah. Bayi-bayi yang lahir dengan usia kehamilan di bawah 28 minggu merupakan populasi yang paling berisiko.[1,5]

Global

Rerata insiden cerebral palsy diperkirakan berkisar antara 1,5 hingga 3,0 per 1000 kelahiran hidup. Sebanyak 35% anak dengan cerebral palsy menderita tipe diplegia spastik, yang merupakan fenotipe klinis paling umum.

Quadriplegia spastik terjadi pada 20% anak cerebral palsy, yang mana fenotipe klinis ini dikaitkan dengan kelahiran prematur dan temuan neuroimaging berupa leukomalasia periventrikular berat dan ensefalomalasia kortikal multikistik. Cerebral palsy ekstrapiramidal dilaporkan pada sekitar 15% kasus.[6,17]

Indonesia

Belum tersedia data epidemiologi nasional cerebral palsy di Indonesia. Sebuah penelitian kecil lokal di Sumba menemukan 130 anak dengan cerebral palsy yang sebagian besar terlambat terdiagnosis, yakni usia rerata penegakan diagnosis adalah 6 tahun 5 bulan. Komplikasi yang didapatkan adalah gangguan bicara (77,5%), disabilitas intelektual (29,2%), gangguan penglihatan (13,8%), gangguan pendengaran (20%), dan epilepsi (13,5%).[8]

Mortalitas

Kematian yang disebabkan langsung oleh cerebral palsy jarang terjadi. Sebanyak 95% pasien penderita diplegia dan 75% pasien penderita quadriplegia bertahan hidup hingga usia 30 tahun. Sebanyak 95% pasien cerebral palsy dengan defisit kognitif ringan dan 65% pasien dengan defisit kognitif berat bertahan hidup hingga usia 38 tahun.

Pasien dengan cerebral palsy juga bisa mengalami berbagai morbiditas, termasuk gangguan motorik yang mengarah pada spastisitas, distonia, atau ataksia, yang menyebabkan keterbatasan fungsional dan aktivitas sehari-hari. Pasien cerebral palsy juga rentan terhadap komplikasi ortopedi seperti dislokasi pinggul dan skoliosis, serta gangguan pertumbuhan dan nutrisi akibat disfagia dan kesulitan makan.

Selain itu, terdapat risiko tinggi untuk mengalami epilepsi, gangguan kognitif, dan masalah sensorik. Komorbiditas lain yang sering terjadi adalah masalah pernapasan akibat aspirasi kronis, infeksi saluran napas berulang, serta gangguan gastrointestinal seperti refluks gastroesofagus dan konstipasi kronis.[1,3,6]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Adrian Prasetio

Referensi

1. Hallman-Cooper JL, Rocha Cabrero F. Cerebral Palsy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538147/
3. Upadhyay J, Tiwari N, Ansari MN. Cerebral palsy: Aetiology, pathophysiology and therapeutic interventions. Clin Exp Pharma Physio 2020;47:1891–901.
5. Hoei-Hansen CE, Weber L, Johansen M, Fabricius R, Hansen JK, Viuff ACF, et al. Cerebral Palsy - Early Diagnosis and Intervention Trial: protocol for the prospective multicentre CP-EDIT study with focus on diagnosis, prognostic factors, and intervention. BMC Pediatr 2023;23:544.
6. Patel DR, Neelakantan M, Pandher K, Merrick J. Cerebral palsy in children: a clinical overview. Transl Pediatr 2020;9:S125–35.
8. Jahan I, Al Imam MH, Karim T, Muhit M, Hardianto D, Das MC, et al. Epidemiology of cerebral palsy in Sumba Island, Indonesia. Develop Med Child Neuro 2020;62:1414–22.
17. Sadowska M, Sarecka-Hujar B, Kopyta I. Cerebral Palsy: Current Opinions on Definition, Epidemiology, Risk Factors, Classification and Treatment Options. Neuropsychiatr Dis Treat. 2020 Jun 12;16:1505-1518. doi: 10.2147/NDT.S235165.

Etiologi Cerebral Palsy
Diagnosis Cerebral Palsy

Artikel Terkait

  • Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
    Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
  • Pemberian Magnesium Sulfat Sebelum Persalinan Preterm untuk Mencegah Cerebral Palsy
    Pemberian Magnesium Sulfat Sebelum Persalinan Preterm untuk Mencegah Cerebral Palsy
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Agustus 2024, 09:39
Apakah boleh pasien dengan cerebral palsy mendapatkan vaksin polio OPV?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, izin bertanya apakah boleh pasien dengan cerebral palsy mendapatkan vaksin polio opv saat PIN di posyandu?
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 12:43
Pemeriksaan penunjang cerebral palsy di puskesmas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
halo dokter, mohon izin bertanya, jika ditemukan pasien anak dengan cerebral palsy di puskesmas bagaimana pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan di...
Anonymous
Dibalas 13 September 2022, 08:25
Faktor resiko cerebral palsy pada neonatus kurang bulan dengan periodic apnea
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan riwayat asfiksia neonatorum datang dengan kondisi periodic apnea. Izin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.