Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Motion Sickness general_alomedika 2025-04-17T13:36:47+07:00 2025-04-17T13:36:47+07:00
Motion Sickness
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Motion Sickness

Oleh :
dr. Luthfi Saiful Arif
Share To Social Media:

Panduan e-prescription untuk motion sickness atau mabuk perjalanan ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Motion sickness atau mabuk perjalanan merupakan kinetosis yang ditandai dengan perasaan atau sensasi tidak nyaman pada saat perjalanan, maupun pada saat penggunaan perangkat realitas virtual. Prevalensi motion sickness lebih umum ditemukan pada anak berusia 6−12 tahun dan jenis kelamin wanita.[22-24]

Tanda dan Gejala

Motion sickness dapat muncul secara tiba-tiba dan dapat memburuk jika penyebab yang mendasarinya tidak segera dihentikan. Gejala motion sickness dapat dikategorikan sebagai gejala ringan, gejala sedang dan gejala berat.[14,22]

Gejala Ringan

Rasa kantuk dan sering menguap, sering bersendawa, wajah dan perioral pucat, hilang nafsu makan, serta peningkatan salivasi.

Gejala Sedang

Pasien mengeluh mual, muntah, napas cepat, hiperventilasi, keringat dingin, pusing, sikap tak acuh, depresi, dan ansietas.

Gejala Berat

Jarang ditemukan, tetapi dapat berdampak pada psikologis akibat isolasi sosial yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk berjalan, inkapasitasi, instabilitas postural, serta muntah berlebihan.[14,22,24,25]

Gejala dapat berlanjut hingga 1 bulan setelah turun dari kendaraan. Kondisi ini disebut sindrom Mal de Debarquement, yang seringkali ditemukan pada pelaut atau astronot setelah kembali dari pelayaran atau perjalanannya. Berkurangnya dependensi pada input visual dan vestibular, disertai peningkatan dependensi pada sistem somatosensori, menyebabkan gangguan keseimbangan dan persepsi pergerakan yang terus menerus.[26]

Peringatan

Rujuk pasien ke fasilitas kesehatan apabila ditemukan gejala sedang maupun berat. Termasuk gejala depresi dan ansietas. Waspadai gejala motion sickness yang disertai dengan tanda dehidrasi, terutama pada pasien anak.[14,22,24,25]

Peringatan Medikamentosa

Hati-hati terhadap efek samping obat berupa kantuk dan pandangan kabur, terutama jika pasien akan mengemudi kendaraan atau mengendalikan peralatan berat.[22]

Tata Laksana Nonmedikamentosa

Terapi utama motion sickness adalah terapi nonmedikamentosa untuk merubah perilaku dan habituasi pasien. Perubahan perilaku dapat sebagai upaya preventif yang dilakukan segera sebelum perjalanan dimulai, maupun sebagai langkah terapetik ketika gejala muncul. Sedangkan perubahan habituasi bersifat jangka panjang.[3,22]

Perubahan perilaku dapat berupa:

  • Merubah posisi tubuh, misalnya mengurangi gerakan pada kepala, bahu, pinggul, dan lutut
  • Menghindari kegiatan membaca pada saat perjalanan, termasuk melihat layar handphone atau tablet

  • Duduk searah dengan laju kendaraan, duduk di kursi depan, atau aktif menyetir
  • Pengaturan pernafasan
  • Mendengarkan musik yang menyenangkan
  • Menghindari merokok
  • Menghindari makan berat sebelum perjalanan
  • Menghindari bepergian dalam kondisi yang kurang fit[3,22,25]

Perubahan habituasi untuk motion sickness dapat berupa pemberian stimulus terus menerus dalam jangka waktu pendek, maupun peningkatan stimulus secara bertingkat.[3]

Tata Laksana Medikamentosa

Efektivitas medikamentosa/farmakologis bersifat sementara dan sebaiknya hanya diberikan pada saat gejala terjadi. Dapat menggunakan obat golongan antikolinergik, antihistamin, dan simpatomimetik.

Antikolinergik

Agen antikolinergik pilihan saat ini adalah scopolamine (hyoscine hydrobromide). Pemberian obat sebaiknya dilakukan 30 menit hingga 1 jam sebelum perjalanan. Kombinasi pemberian secara peroral dan transdermal dapat mempercepat onset obat dan mempertahankan kadar obat dalam plasma.[22]

Dosis Hyoscine Hydrobromide Peroral:

  • Dewasa: dosis 0,15‒0,3 mg, ulangi setiap 6 jam jika dibutuhkan, maksimal 3 kali pemberian dalam 24 jam, dosis maksimal 0,9 mg/hari
  • Anak 3‒4 tahun: dosis 0,075 mg, dapat diulang 1 kali jika dibutuhkan, dosis maksimal 0,15 mg/hari
  • Anak 4‒10 tahun: 0,075‒0,15 mg, dapat diulang setiap 6 jam jika dibutuhkan, maksimal 3 kali pemberian dalam 24 jam, dosis maksimal 0,9 mg/hari
  • Semua dosis diberikan 20‒30 menit sebelum perjalanan
  • Di Indonesia, peroral hanya tersedia dalam bentuk tablet 10 mg, perhatikan dalam pemberian dosis[22,27,28]

Dosis Hyoscine Hydrobromide Transdermal:

  • Dewasa: penggunaan di belakang telinga, 4‒6 jam sebelum perjalanan atau pada malam sebelum perjalanan
  • Anak >10 tahun: dosis serupa dengan dosis dewasa
  • Sediaan dalam bentuk patch dengan dosis hyoscine hydrobromide 1,5 mg[22,27,28]

Antihistamin

Antagonis reseptor H1 dapat mengurangi gejala, tetapi hasil penelitian menemukan bahwa antihistamin generasi kedua tidak efektif untuk mengobati motion sickness. Sedangkan antihistamin generasi pertama memberikan efek samping sedatif yang lebih kuat. Pilihan obat antihistamin yang dapat diberikan adalah dimenhidrinat, klorfeniramin atau meclizine.[122,25,29]

Dosis Dimenhidrinat:

  • Dewasa dan anak ≥12 tahun: dosis 50–100 mg, diberikan setiap 6–8 jam, dosis maksimal 400 mg/hari
  • Anak 2–6 tahun: dosis 12,5‒25 mg, setiap 6–8 jam, dosis maksimal 75 mg/hari
  • Anak 6–12 tahun: dosis 50 mg, setiap 6–8 jam, dosis maksimal 150 mg/hari
  • Tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan tablet kunyah 50 mg[130,31]

Dosis Klorfeniramin:

  • Dewasa dan anak ≥12 tahun: dosis 4 mg, diberikan setiap 4–6 jam, dosis maksimal 24 mg/hari
  • Anak 6–12 tahun: dosis 2 mg, setiap 4–6 jam, dosis maksimal 12 mg/hari
  • Anak 2–5 tahun: dosis 1 mg, setiap 4–6 jam, dosis maksimal 6 mg/hari
  • Anak 1–2 tahun: dosis 1 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 4 mg/hari
  • Tersedia dalam bentuk tablet 4 mg, tablet kunyah 2 mg, tablet lepas lambat 8 mg dan 12 mg, sirup 2 mg/5mL, suspensi lepas lambat 8 mg/5mL[29,32,33]

Dosis Meclizine:

  • Dewasa dan anak ≥12 tahun: dosis 25‒50 mg, gunakan 1 jam sebelum perjalanan, dapat diulangi setelah 24 jam jika diperlukan, dosis maksimal 50 mg/hari
  • Anak 2–6 tahun: dosis 6,25 mg, setiap 24 jam, dosis maksimal 6,25 mg/hari
  • Anak 6‒12 tahun: dosis 12,5 mg, setiap 24 jam, dosis maksimal 12,5 mg/hari
  • Tersedia dalam bentuk tablet 12,5 mg, 25 mg, dan 50 mg, serta tablet kunyah 25 mg [34,35]

Simpatomimetik

Obat kategori simpatomimetik seperti dextroamphetamin dan efedrin dapat digunakan pada motion sickness walaupun efek yang diberikan tidak sekuat scopolamine dan antihistamin. Kedua obat tersebut termasuk golongan obat psikotropika sehingga tidak dapat diberikan resep online.[22,36,37]

Terapi pada Kehamilan

Kehamilan merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memicu kondisi motion sickness. Tatalaksana morning sickness pada kehamilan dapat diberikan dimenhidrinat dan meclizine. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan kedua obat tersebut ke dalam kategori B.[22,25,29]

Penggunaan scopolamine (hyoscine hydrobromide) tidak disarankan pada ibu hamil, di mana FDA mengkategorikan scopolamine sebagai kategori C.[22,38]

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela

Referensi

3. Golding JF. Motion Sickness. In: Furman JM, Lempert T, Editor. Handbook of Clinical Neurology. Amsterdam: Elsevier; 2016: 371-390.
14. Brainard A, Gresham C. 2014. Prevention and Treatment of Motion Sickness. Am Fam Physician. 2014;90(1):41-46
22. Leung AKC, Hon KL. Motion sickness: an overview. Drugs Context. 2019; 8: 1-11. doi:10.7573/dic.2019-9-4.
23. Tychsen L, Foeller P. Effects of Immersive Virtual Reality Headset Viewing on Young Children: Visuomotor Function, Postural Stability, and Motion Sickness. Am J Ophthalmol. 2020; 209: 151-159.
24. Koch A, Cascorbi I, Westhofen M, Dafotakis M, Klapa S, Kuhtz-Buschbeck JP. The Neurophysiology and Treatment of Motion Sickness. Dtsch Arztebl Int. 2018; 115(41): 687-996. doi: 10.3238/arztebl.2018.0687
25. Takov V, Tadi P. Motion Sickness. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539706/
26. Ombergen AV, Rompaey VV, et al. Mal de debarquement syndrome: a systematic review. J Neurol. 2016; 263: 843–854.
27. MIMS Indonesia. Hyoscine. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hyoscine
28. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3000322, Hyoscine. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Hyoscine
29. Wibble T, Engstrom J, eta l. The effects of meclizine on motion sickness revisited. Br J Clin Pharmacol. 2020; 86(8): 1510–1518.
30. MIMS Indonesia. Dimenhydrinate. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dimenhydrinate?mtype=generic
31. Drugs.com. Dimenhydrinate. 2024. https://www.drugs.com/mtm/dimenhydrinate.html
32. MIMS Indonesia. Chlorphenamine. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorphenamine?mtype=generic
33. Drugs.com. Chlorpheniramine. 2024. https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html
34. MIMS Indonesia. Meclozine. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/meclozine?mtype=generic
35. Drugs.com. Meclizine. 2024. https://www.drugs.com/pro/meclizine.html
36. Weerts AP, Pattyn N, et al. Evaluation of the effects of anti-motion sickness drugs on subjective sleepiness and cognitive performance of healthy males. J Psychopharmacol. 2014; 28(7): 655–664.
37. Zhang L, Liu H, et al. The Combination of Scopolamine and Psychostimulants for the Prevention of Severe Motion Sickness. CNS Neurosci Ther. 2016; 22(8): 715–722.
38. FDA. FDA Pregnancy Categories. 2024. https://chemm.nlm.nih.gov/pregnancycategories.htm
39. TGA. Prescribing medicines in the pregnancy database. 2024. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database

Edukasi dan Promosi Kesehatan Mo...

Artikel Terkait

  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
    Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nabel
Dibalas 11 April 2025, 15:05
Pseudoefedrin sudah bisa diresepkan dari My Patient Alomedika?
Oleh: dr.Nabel
1 Balasan
Alo Dokter, kupikir resep pseudoefedrin tidak bisa diberikan secara online. Tetapi, kemarin saat saya coba kirim resep dari My Patient Alomedika, saya bisa...
dr.Meidina
Dibalas 08 April 2025, 15:50
Pengalaman tulis resep di fitur My Patient Alomedika
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
Gak nyangka bakal semudah ini buat bantu saudara saat lebaran di Bandung kemarin. Hari ke-2 lebaran kemarin, ada saudara yang mengeluh batuk pilek dan...
Anonymous
Dibalas 27 Maret 2025, 07:20
Untuk meresepkan obat di fitur My Patient, apakah harus punya SIP?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya Alo dokter,Saya mau mengirim resep obat asma rutin adek saya yang ada di Bandung. Apakah bisa melalui Alomedika - My Patient? Apa saja...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.